ilustrasi cushioning (pexels.com/RDNE Stock project)
Menurut Urban Dictionary, cushioning berarti sebuah teknik berpacaran di mana di samping pasangan utama, seseorang juga memiliki beberapa 'bantalan', pasangan lain yang dapat diajak mengobrol dan menggoda untuk meredam potensi pukulan dari putusnya hubungan utama. Pelaku cushioning berharap tidak akan merasakan terlalu sakit ketika putus dari pasangan utamanya.
Istilah cushioning banyak terungkap di era kencan digital, karena cushioning lebih banyak dilakukan oleh seseorang yang menemukan pasangan lewat aplikasi kencan. Biasanya, orang ini merasa belum yakin dengan pasangannya sekarang karena belum berinteraksi dengan baik.
Jenna Birch, pelatih kencan dan penulis The Love Gap mengungkapkan dalam Cosmopolitan, "Banyak klien ku perlu bertemu banyak orang sekaligus, agar tidak memfokuskan seluruh energi mereka pada satu orang. Bahkan jika mereka benar-benar tertarik pada satu orang itu, mereka menunggu hingga komitmen ditetapkan."
Meskipun berawal dari fenomena di aplikasi kencan, perilaku cushioning tidak jarang juga ditemui di pola kencan konvensional. Jika seseorang melakukan cushioning dalam pola kencan biasa, tidak menutup kemungkinan, perilaku cushioning ini juga menandakan masalah mental yang lebih dalam dari pelakunya.
Justine Carino, seorang konselor kesehatan mental berlisensi mempertanyakan motivasi pelaku cushioning. Ia mengungkapkan dalam Cosmopolitan, "Jika kamu berada dalam hubungan yang kamu prediksi akan gagal, kamu harus bertanya pada diri sendiri mengapa kamu ada di dalamnya?"