Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi canggung (pexels.com/Mike Jones)

Intinya sih...

  • Kabar masing-masing dan sedang apa ia di sini

  • Kesibukannya sekarang

  • Kabar keluarga dan teman-temannya yang kamu kenal

Berani menjalin hubungan dengan seseorang berarti harus siap juga seandainya hubungan mesti berakhir. Nah, setelah kalian jadi mantan, dirimu juga kudu berani bila sewaktu-waktu bertemu lagi dengannya. Ini sangat mungkin terjadi. Apalagi jika kalian tinggal di satu kota. Tanpa sengaja kapan pun dan di mana pun kamu dan dia dapat tiba-tiba bertatap muka. Mungkin di pusat perbelanjaan, kafe, atau tempat lain baik yang sebelumnya sudah maupun belum pernah didatangi berdua.

Saat itu terjadi, pastikan kamu tetap tenang. Jangan melakukan gerakan yang mengejutkannya dan membuatnya terheran-heran. Dirimu gak usah buru-buru kabur apalagi ketika jarak telanjur sangat dekat. Santai saja! Andai kalian mesti berhadapan, enam bahan obrolan saat bertemu mantan berikut ini dapat mengisi percakapan.

1. Kabar masing-masing dan sedang apa ia di sini

ilustrasi percakapan (pexels.com/August de Richelieu)

Kapan pun kalian putus, pasti itu sudah terjadi beberapa waktu yang lalu. Bahkan mungkin telah berbulan-bulan atau lebih dari setahun. Sejak saat itu kalian tidak pernah lagi berkomunikasi.

Beda dengan dulu saat kalian masih bersama. Saling cek kabar telah menjadi keharusan. Bahkan sehari kalian dapat berkali-kali tanya kabar. Maka bahan obrolan pertama yang masuk akal ketika kalian berjumpa lagi ialah kabar masing-masing. Jangan takut dirimu dianggap terlalu peduli padanya cuma gara-gara tanya kabar duluan. Ini pertanyaan paling wajar untuk menjaga sopan santun terhadap orang yang dikenal. Bila dia gantian bertanya kabarmu, jawab juga dengan baik.

Lalu dirimu dapat beralih ke pertanyaan basa-basi berikutnya. Yaitu, sedang apa ia di sini? Namanya pertanyaan basa-basi, jawabannya sudah bisa diperkirakan. Seperti kalian bertemu di supermarket, artinya dia tengah berbelanja atau mengantar seseorang. Tapi paling tidak kamu gak membeku di depannya.

2. Kesibukannya sekarang

ilustrasi percakapan (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Ia terlihat tidak tergesa-gesa pergi. Kamu juga masih ada keperluan di tempat tersebut. Please, jangan membatalkan agendamu hanya karena takut berlama-lama berbincang dengannya. Tunjukkan kepercayaan dirimu. Jangan sampai dia berpikir kamu masih sulit move on. Bahan percakapan selanjutnya ialah seputar kesibukannya. Jika pekerjaannya dulu sudah stabil, ubah pertanyaan menjadi, "Kamu masih kerja di ...?"

Tapi kalau terakhir kalian berhubungan dia ada tanda mau resign atau malah baru lulus kuliah, tanyakan kesibukannya sekarang. Tunjukkan apresiasi apa pun jawabannya. Jangan sampai dirimu terlihat mencemooh kesibukannya kini yang lain sekali dengan dulu dan di luar perkiraanmu.

3. Kabar keluarga dan teman-temannya yang kamu kenal

ilustrasi percakapan (pexels.com/Bethany Ferr)

Makin lama hubungan kalian dulu, makin mungkin kamu mengenal keluarganya. Begitu juga dia mengenal keluargamu. Kalian sering saling mengunjungi rumah masing-masing. Otomatis sebagian temannya juga menjadi kawanmu dan sebaliknya. Beberapa dari mereka barangkali masih berkomunikasi denganmu. Namun, ada pula yang putus kontak sama sekali.

Mumpung kalian bertemu, tak ada salahnya buat update informasi tentang mereka semua. Tanyakan kabar orangtua, saudara, dan kawan terdekatnya yang dulu juga sering berada di tengah kalian. Dia bakal merasa senang. Pertanyaanmu ialah tanda kamu tetap menghargai orang-orang terdekatnya.

4. Boleh juga masa lalu yang masih mengganjal

ilustrasi percakapan (pexels.com/Kelly)

Meski kamu perlu menjaga suasana pertemuan supaya tetap kondusif, mungkin ada sesuatu yang agak mengganjal. Seperti dirimu merasa bersalah padanya. Hingga akhir hubungan kalian dulu, kamu belum pernah meminta maaf untuk itu.

Daripada permintaan maaf tidak pernah diutarakan, manfaatkan kesempatan ini. Boleh jadi raut wajahnya akan sedikit berubah. Ia kurang nyaman membahas kembali masa lalu kalian.

Katakan padanya bahwa dirimu tak punya maksud apa-apa. Kamu cuma bakal lega sekali bila dia mendengar langsung permintaan maafmu. Demikian pula dirimu berharap bisa mendengar sendiri ia bersedia memaafkanmu. Itu akan membuat hidup kalian sama-sama lebih ringan dan tak terbebani masa lalu.

5. Masih masa lalu, tapi bagian yang konyol saja

ilustrasi percakapan (pexels.com/Kindel Media)

Pembicaraan seputar masa lalu gak harus menimbulkan ketidaknyamanan. Terlebih jika dulu kalian sudah sepakat untuk berpisah baik-baik. Kamu dan dia juga telah saling memaafkan. Pertemuan kembali saat ini bisa diisi dengan percakapan yang lebih mengendurkan saraf. Kalian pasti punya banyak kenangan. Coba untuk membicarakan hal-hal konyol yang dulu pernah terjadi.

Misalnya, ketika kalian ribut di tempat umum karena masalah sepele. Katakan perasaanmu saat ini yang sejujurnya. Waktu itu dirimu kesal sekali padanya. Namun, sekarang bila kejadian itu diingat-ingat lagi malah kamu malu bukan main. Kalian seperti sedang main sinetron saja. Tidak selamanya tragedi akan ditangisi. Setelah waktu berlalu, tragedi justru dapat terasa seperti komedi. Kamu dan dia bisa tertawa bersama selayaknya teman.

6. Rencana masing-masing

ilustrasi percakapan (pexels.com/Rodeo Software)

Topik ini gak terlalu intim, kok. Khususnya kalau dulu kalian begitu dekat sampai sering berbagi rencana hidup. Membicarakannya kembali hari ini sama sekali gak berarti kalian bakal balikan. Sekadar sharing saja. Terlebih kalian sama-sama suka berorientasi ke masa depan. Toh, percakapan ini tidak perlu sampai terlalu detail. Cukup garis besar rencana saja. Masih dengan contoh dulu dia hampir resign dan ternyata benar-benar melakukannya.

Sekarang dia punya usaha kecil-kecilan. Dirimu dapat bertanya mengenai rencananya ke depan. Apakah ia ingin fokus mengembangkan usaha itu atau masih sambil mencari pekerjaan kantoran? Bila ia sudah cukup terbuka mengenai rencana hidupnya, kamu juga, ya.

Mantan tidak untuk dihindari mati-matian. Selama dia bukan orang jahat yang mengancam keselamatanmu, bersikaplah biasa saja saat bertemu kembali. Wajar ada rasa canggung, tetapi cobalah untuk mencairkan suasana melalui enam bahan obrolan saat bertemu mantan seperti penjelasan di artikel ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team