Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Hubungan asmara memang bisa menjadi sumber kebahagiaan, namun bisa pula berbalik jadi tantangan. Oleh sebab itu, penting banget untuk mengenali kapan sebuah hubungan sudah tidak sehat dan mulai memberikan dampak negatif sehingga bisa dievaluasi apakah lebih banyak manfaatnya ataukah mudaratnya.

Mengenali tanda-tanda suatu hubungan yang sudah gak lagi sehat bisa menyelamatkan kamu dari banyak penderitaan emosional dan fisik. Maka itu, dalam artikel ini akan dibahas beberapa ciri hubungan sudah tidak sehat dan kapan saatnya mempertimbangkan untuk bertahan atau putus.

1. Sudah melibatkan tindak kekerasan

ilustrasi kekerasan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kekerasan dalam hubungan merupakan ciri hubungan sudah tidak sehat yang sangat jelas. Kekerasan yang terjadi bisa berupa kekerasan fisik, verbal, atau emosional. Ketika pasangan mulai melakukan tindak kekerasan, baik itu memukul, menghina, atau merendahkan, ini adalah tanda bahwa hubungan tersebut sudah berbahaya.

Dampak dari kekerasan dalam hubungan sangatlah besar. Secara fisik, korban bisa mengalami luka-luka yang parah. Secara psikologis, kekerasan bisa menghancurkan rasa percaya diri dan harga diri korban, membuat mereka merasa tidak berharga dan takut untuk meninggalkan hubungan tersebut.

Jika kamu mengalami kekerasan dalam hubungan, penting untuk mencari bantuan secepat mungkin dan mempertimbangkan untuk keluar dari hubungan tersebut demi keselamatanmu. Jangan dibiarkan saja, ya.

2. Terlalu sering terjadi salah paham yang menimbulkan konflik

ilustrasi pasangan (pexels.com/Toa Heftiba Şinca)

Salah paham merupakan hal yang biasa terjadi dalam setiap hubungan. Namun, jika salah paham terjadi terlalu sering dan selalu menimbulkan konflik besar, ini bisa menjadi ciri hubungan sudah tidak sehat. Salah paham yang sering terjadi bisa menandakan kurangnya komunikasi yang efektif antara kalian berdua.

Konflik yang terus-menerus gak hanya dapat merusak hubungan, tapi juga bikin kalian jadi merasa lelah secara emosional, lho. Untuk mengatasi masalah ini, penting sekali belajar berkomunikasi dengan lebih baik dan lebih terbuka satu sama lain. Jika sudah berusaha tapi konflik masih sering terjadi, mungkin saatnya mempertimbangkan apakah hubungan tersebut layak untuk dipertahankan.

3. Kurangnya sikap tanggung jawab

ilustrasi sebal (pexels.com/Polina Zimmerman)

Sikap tanggung jawab adalah salah satu fondasi penting dalam hubungan yang sehat. Ketika salah satu pasangan atau keduanya tidak memiliki sikap tanggung jawab, ini bisa menciptakan banyak masalah. Tanggung jawab dalam hubungan bisa mencakup banyak hal, mulai dari keuangan, tugas rumah tangga, hingga komitmen emosional.

Seseorang yang tidak bertanggung jawab cenderung gak peduli dengan kesejahteraan dan kebahagiaan pasangannya. Mereka sering membiarkan pasangannya menanggung beban sendiri, dan ini bisa menyebabkan rasa frustrasi serta ketidakpuasan dalam hubungan.

Untuk memperbaiki masalah ini, penting bagi kedua pasangan untuk berkomitmen membangun sikap tanggung jawab bersama. Jika salah satu pihak tidak mau berubah, mungkin saatnya untuk mengevaluasi kembali hubungan tersebut.

4. Gak ada kecocokan satu sama lain

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Kecocokan antara pasangan adalah faktor penting untuk menjaga hubungan tetap harmonis. Ketika pasangan tidak memiliki kecocokan dalam nilai-nilai, tujuan hidup, atau gaya hidup, ini bisa menimbulkan banyak konflik dan ketidakpuasan.

Misalnya aja, jika salah satu pasangan ingin memiliki anak sementara yang lain masih mau menunda, atau jika salah satu lebih suka menghabiskan waktu di rumah sementara yang lain suka bepergian, ini bisa menjadi sumber konflik besar.

Kurangnya kecocokan bisa membuat hubungan terasa sulit dan terasa tidak menyenangkan. Untuk mengetahui apakah kamu cocok dengan pasanganmu, penting untuk berbicara terbuka tentang harapan dan tujuan hidup masing-masing. Jika kamu merasa gak cocok dengan pasanganmu, pertimbangkan apakah kamu bisa menerima perbedaan tersebut atau akan lebih baik untuk berpisah demi kebaikan bersama.

5. Sering alami body shaming dari pasangan

ilustrasi wanita menangis (pexels.com/Andres Ayrton)

Body shaming merupakan tindakan merendahkan atau mengkritik bentuk tubuh seseorang. Jika kamu sering mengalami body shaming dari pasanganmu, ini adalah ciri hubungan sudah tidak sehat. Body shaming gak bisa diremehin lho, karena bisa menghancurkan rasa percaya diri dan membuat korban merasa tidak berharga.

Pasangan yang mencintaimu seharusnya menerima dan menghargai dirimu apa adanya. Jika ia terus-menerus mengkritik tubuhmu, ini menunjukkan bahwa pasangan tidak menghargaimu.

Menghadapi body shaming bisa sangat menyakitkan dan merusak kepercayaan diri. Karena itu, jika kamu mengalami hal ini penting untuk berbicara dengan pasanganmu tentang bagaimana perasaanmu dan bagaimana body shaming memengaruhimu. Jika pasanganmu tidak mau berubah, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan apakah hubungan tersebut layak dipertahankan.

Mengenali ciri hubungan sudah tidak sehat adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Jika kamu merasa mengalami salah satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, penting untuk mencari bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat atau profesional. Jangan ragu untuk memprioritaskan kesejahteraan dirimu sendiri ya, karena kamu layak mendapatkan hubungan yang sehat dan bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorL A L A .