ilustrasi pasangan (pexels.com/Kate Kerr)
Walaupun sadar bahwa orang itu bukan untuk kita, hati tetap keras kepala menolak untuk melupakan. Ada sesuatu dalam diri mereka entah caranya tersenyum, cara berbicara, atau hanya energi yang mereka bawa yang terasa sangat spesial. Sesuatu yang sulit dijelaskan tapi mudah sekali dirasakan.
Bukan berarti tidak ada orang lain yang lebih baik, tapi rasa spesial itu tidak bisa dengan mudah dipindahkan ke orang baru. Hati kita sudah kadung menyimpan tempat untuk mereka, entah disadari atau tidak.
Melupakan bukan sekadar soal logika atau kesadaran bahwa "dia bukan jodohku", tapi lebih kepada perjuangan emosional yang kadang berat sekali dijalani. Setiap usaha untuk menghapus perasaan itu malah membuatnya terasa lebih nyata.
Kadang butuh waktu yang sangat lama untuk benar-benar berdamai dengan kenyataan, dan itu tidak apa-apa. Yang penting adalah mengakui bahwa rasa itu pernah ada, dan tidak perlu malu karena pernah begitu mencintai seseorang, meski akhirnya harus melepaskan.
Pada akhirnya, jatuh cinta kepada yang bukan jodoh memang menyakitkan, tapi juga mengajarkan banyak tentang bagaimana hati bekerja. Hal yang bisa kamu lakukan hanyalah menghargai setiap rasa yang pernah tumbuh, sembari perlahan belajar melepaskan perasaan itu dengan ikhlas.
Karena pada akhirnya, cinta yang sesungguhnya tidak selalu tentang memiliki, tapi tentang bagaimana kita tetap bertumbuh meski pernah kehilangan.