Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
5 Cara Menyelesaikan Konflik dengan Dewasa pada Usia 20-an

ilustrasi perempuan sedang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)
Intinya sih...
- Usia 20-an merupakan masa transisi yang penuh konflik emosional.
- Konflik bisa diselesaikan dengan dialog dan empati, bukan pembuktian diri.
- Minta maaf, menunda respons saat emosi, dan fokus pada solusi merupakan kunci menyelesaikan konflik.
Usia 20-an dianggap sebagai masa transisi paling membingungkan dalam hidup. Kita bukan lagi remaja, tapi juga belum sepenuhnya dewasa secara emosional, finansial, atau bahkan sosial. Pada masa ini, konflik menjadi sesuatu yang gak terhindarkan, baik dengan teman, pasangan, rekan kerja, maupun keluarga. Yang membedakan antara kita yang "bertumbuh" dan yang "terjebak" ialah cara kita menyelesaikan konflik tersebut.
Nah, menyelesaikan konflik dengan dewasa bukan berarti kamu harus selalu mengalah atau menahan emosi. Akan tetapi, ini lebih tentang bagaimana kamu merespons dengan bijak, menghindari drama yang gak perlu, dan tetap menjaga integritas diri. Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana caranya!
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us