"Banyak orang terjebak dalam anggapan bahwa perselingkuhan digital bukanlah perselingkuhan karena perselingkuhan tersebut bersifat emosional, bukan fisik, atau karena tidak ada hubungan seks tatap muka. Namun, ini adalah rasionalisasi yang mencoba meremehkan pelanggaran dan menghindari tanggung jawab," ungkap Dr. Peter Kanaris seorang terapis pasangan, dikutip Psychology Today.
Cara Menetapkan Batasan Agar Tidak Terjebak Digital Cheating

- Digital cheating adalah perselingkuhan melalui media digital, termasuk kecurangan emosional dalam berkomunikasi.
- Perilaku yang masuk ke dalam digital cheating antara lain interaksi intens dengan lawan jenis dan menyembunyikan komunikasi tersebut.
- Menghindari digital cheating dengan menetapkan batasan interaksi, memantau pola interaksi pasangan, dan menciptakan ritual digital bersama.
Di era digital, pola komunikasi manusia mengalami perubahan. Orang-orang bukan hanya bisa ngobrol ketika bertemu, namun juga lewat media sosial. Lantas, kedekatan juga bisa dibangun tanpa harus selalu bertatap muka langsung.
Ketika sudah memiliki pasangan, kedekatan kita dengan orang lain di media sosial juga harus diperhatikan. Kamu harus mengetahui batasan yang tepat agar gak terjebak di digital cheating.
Lalu, apa itu digital cheating serta bagaimana cara menghindarinya? Simak ulasan berikut, yuk!
1. Apa itu digital cheating?

Bermain api dengan lawan jenis ketika sudah memiliki pasangan tentu bukan hal yang baik. Di era digital, melakukan perbuatan tidak menyenangkan ini juga bisa dilakukan di media sosial.
Digital cheating atau perselingkuhan digital adalah istilah untuk melakukan kecurangan pada pasangan melalui media digital. Meskipun orang tersebut tidak melakukan hubungan fisik, namun keintiman emosional dalam berkomunikasi bisa juga disebut selingkuh, loh.
2. Perilaku apa saja yang masuk ke dalam digital cheating?

Kamu sudah mengetahui pengertian digital cheating. Namun mungkin kamu masih bingung, apa batasan yang tepat untuk menyebut seseorang berselingkuh di dunia maya.
Mark Travers, Ph.D., seorang psikolog, mengungkapkan dalam Forbes, bahwa interaksi dengan lawan jenis di media sosial tidak bahaya, selama masih dengan tujuan menjaga ikatan pertemanan. Interaksi tersebut akan mulai menuju ke arah mencurigakan ketika hanya berpusat pada satu orang dan intens. Level bahaya selanjutnya muncul ketika salah satu pasangan berusaha menyembunyikan komunikasi tersebut.
Ketika interaksi pasangan berpusat pada seorang lawan jenis, biasanya perasaan curiga akan muncul. Namun bukan berarti pasanganmu berselingkuh, karena bisa jadi kalian hanya punya pendapat yang berbeda tentang batasan interaksi di media digital. Hal ini menjadi berbeda sepenuhnya ketika pasanganmu mulai terlihat merahasiakan komunikasi dengan orang spesial.
"Ketika pasangan mulai menggunakan akun alternatif, menyembunyikan utas pesan, atau menghapus riwayat komentar, hal ini menunjukkan adanya pergeseran motivasi yang jelas. Niatnya tidak lagi terlihat sebagai hubungan kasual karena semua kerahasiaan tersebut," ucap Travers, dikutip Forbes.
3. Menghindari digital cheating

Kamu mungkin pernah atau sedang mengalami hubungan yang mengarah ke digital cheating. Lantas, apakah hal tersebut bisa dicegah? Ada beberapa kiat dari Travers untuk menjaga interaksi di dunia maya lebih sehat bagi pasangan.
Pertama, kamu bisa menetapkan batasan interaksi digital kemudian mengkomunikasikannya pada pasangan. Kalian bisa berdiskusi apa saja yang boleh dan tidak boleh kalian lakukan dengan lawan jenis di dunia maya.
Kedua, ketika pasangan memberikan tanda suka atau membalas komentar lawan jenis, kamu tidak harus langsung cemburu dan marah. Travers menyarankan untuk melihat pola berulang di interaksi mereka. Kemudian, kamu bisa menilainya sesuai dengan komitmen yang telah kalian sepakati.
Ketika menemukan sesuatu yang mencurigakan, alih-alih menuduh, akan lebih baik jika kamu mengkomunikasikannya dengan cara memfokuskan diri pada rasa penasaranmu tentang kedekatan mereka. Kamu bisa bertanya baik-baik dan jangan menuduh.
Terakhir, untuk membuat kedekatan kalian juga terasa di dunia maya, kamu dan pasangan bisa menetapkan ritual digital bersama. Misalnya, kamu bisa saling berkirim meme atau membuat album foto bersama.
Nah, kamu sudah mengerti seluk beluk digital cheating. Informasi dari ahli di atas bisa kamu jadikan patokan dalam bermedia sosial. Semoga langgeng terus dengan pasangan, ya!