Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Nyata Kamu Jadi Pelampiasan dalam Rebound Relationship

cuplikan serial XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)
cuplikan serial XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)

Rebound relationship atau hubungan pelampiasan merupakan dinamika yang kompleks dan sering kali rumit dalam ranah percintaan. Biasanya terjadi setelah seseorang baru saja mengakhiri hubungan sebelumnya. Pada awalnya, hubungan ini mungkin tampak seperti kesempatan baru, tetapi seiring waktu muncul tanda bahwa pasangan masih terikat dengan mantannya.

Beberapa orang tanpa sadar terperangkap dalam permainan emosional rebound relationship. Mereka merasa bergegas untuk memberikan kenyamanan kepada pasangan yang baru saja keluar dari hubungan. Tanpa menyadari bahwa dirinya mungkin menjadi pelampiasan untuk ketidakpastian dan perbandingan konstan dengan mantan.

Pelampiasan emosional ini bisa membawa konsekuensi yang sulit untuk yang terlibat. Nah, berikut ini beberapa tanda nyata bahwa kamu sebenarnya menjadi pelampiasan dalam rebound relationship.

1. Perasaan pasangan yang selalu tidak konsisten

cuplikan serial XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)
cuplikan serial XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)

Bayangkan berada di atas kapal di mana sang kapten sama tidak dapat ditebaknya seperti lautan itu sendiri. Inilah yang dirasakan dalam sebuah rebound relationship. Kamu berada dalam keadaan naik turun antara momen kasih sayang yang intens dan berubah menjadi periode ketidakpedulian. Hal ini tentu menguras emosi dan membuatmu merasa bingung serta ragu.

Perasaan pasangan yang selalu tidak konsisten ini bukan hanya membingungkan. Hal tersebut merupakan indikasi jelas bahwa hati mereka masih terjebak dalam masa lalu. Hubungan rebound yang kalian jalani dapat menghalangi mereka untuk sepenuhnya berkomitmen pada masa depan bersamamu.

2. Masih ada bayangan mantan

cuplikan serial XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)
cuplikan serial XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)

Dalam hubungan ini, kamu merasa tidak hanya bersama pasangan tetapi juga dengan keberadaan mantan mereka yang masih menghantui. Percakapan sering kali beralih ke kenangan masa hubungan pasangan sebelumnya. Hal ini tentunya membuatmu merasa seperti orang asing dalam kisahmu sendiri.

Apalagi dengan adanya perbandingan dengan mantan pasangan mereka yang menjadi pengingat menyakitkan bahwa peranmu masih di bawah masa lalunya. Menjadi pelampiasan dalam hubungan rebound membuatmu seolah-olah hidup dalam pengulangan masa lalu mereka. Kamu hanya menggantikan sosok mantan yang belum sepenuhnya mereka lepaskan.

3. Hidupmu berputar di sekitar kepentingan mereka

cuplikan serial Elite (dok. Netflix/Elite)
cuplikan serial Elite (dok. Netflix/Elite)

Dalam dinamika yang tidak seimbang ini, semakin jelas bahwa kebutuhan dan keinginanmu selalu menjadi nomor dua dibandingkan dengan pasangan. Kamu yang melakukan semua penyesuaian dan selalu siap kapan saja sesuai keinginan mereka. Baik waktumu, perasaanmu, bahkan eksistensimu sepertinya berada di bawah kemauan mereka.

Ini terasa lebih seperti hubungan satu arah di mana kamu terus-menerus mencoba beradaptasi dengan kehidupan mereka. Hubungan ini terasa menyakitkan ketika kamu menyadari bahwa peranmu hanya menjadi opsi yang nyaman baginya daripada menjadi pasangan yang dicintainya.

4. Intimasi fisik lebih dominan daripada koneksi emosional

cuplikan film After (dok. CalMaple/After)
cuplikan film After (dok. CalMaple/After)

Dalam hubungan rebound, intimasi fisik sering kali menjadi pusat perhatian. Sayangnya, kedekatan fisik ini terasa hampa karena kekurangan kehangatan dari koneksi emosional yang sejati. Seolah-olah aspek fisik hubunganmu adalah tirai yang menyembunyikan kekosongan di baliknya.

Kamu tentunya menginginkan deep talk bersama pasangan, tetapi yang kamu temukan hanya basa-basi dan beberapa percakapan yang terasa garing. Penekanan pada fisik daripada kedekatan emosional adalah tanda jelas dari rebound relationship, di mana tubuh terlibat tetapi hati tetap terpisah.

5. Hubungan terasa seperti pelarian

cuplikan film Through My Window (dok. Netflix/Through My Window)
cuplikan film Through My Window (dok. Netflix/Through My Window)

Salah satu tanda kamu menjadi pelampiasan dalam rebound relationship adalah saat kamu merasa hubunganmu semakin tidak jelas. Kamu merasa seperti alat untuk mencapai tujuan atau sebagai pelarian dari masalah pasangan yang belum terselesaikan dengan baik. Masalah ini bisa berupa hubungan masa lalu atau ketakutan dari diri pasangan.

Pasanganmu tampaknya menggunakan hubungan sebagai jalur pelarian jika selama ini mereka tidak pernah emotionally available. Dinamika ini membuatmu merasa lebih seperti tempat perlindungan sementara daripada sebagai pasangan yang dipilih untuk membangun masa depan bersama.

Menjadi pelampiasan dalam rebound relationship memang menyakitkan. Apalagi jika kamu telanjur tulus mencintai pasangan. Namun, tidak ada kata terlambat untuk menyudahi hubungan yang merugikan diri sendiri, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us