Tren yang bilang kalau anak muda lebih pesimistis melihat pernikahan ternyata tidak bisa digeneralisasi begitu saja. Nyatanya, lebih banyak gen Z yang melihat pernikahan sebagai sesuatu yang positif dibanding generasi sebelum mereka: milenial. Setidaknya, itu yang ditemukan oleh tim periset dari The Times dan YouGov di Inggris Raya terhadap seribu responden muda pada 2004 dan 2024.
Ini diamini oleh Pew Research Center yang pernah melakukan survei terhadap milenial (usia 18–29 tahun) pada 2010 di Amerika Serikat. Survei itu menemukan bahwa hanya 22 persen dari anak muda itu yang berstatus menikah. Ini cukup rendah dibanding gen X pada survei serupa yang mereka lakukan pada 1997. Sikap milenial terhadap pernikahan pun cenderung tak optimistis. Mereka mengaku tidak banyak keuntungan signifikan yang bisa didapat dari ikatan legal tersebut.
Melihat tren tersebut, banyak peneliti memprediksi gen Z akan mengadopsi perilaku yang sama. Lantas, mengapa gen Z justru mengubah haluannya? Simak penjelasan ini.
