ilustrasi konseling (pexels.com/Timur Weber)
Diskusi selama proses konseling pranikah membantu individu yang terlibat dalam hubungan untuk mengidentifikasi keyakinan, mengatur ekspektasi yang realistis, merencanakan masa depan dan memutuskan bagaimana menjalani kehidupan berdua. Hal tersebut dijelaskan Sabrina dalam Very Well Mind.
Premarital counseling juga akan mendiskusikan aspek yang penting selama menjalani pernikahan di masa mendatang. Misalnya peran masing-masing pihak, proses pengambilan keputusan, hubungan dengan keluarga, rencana finansial, hingga topik terkait anak.
"Yang dibahas itu, pertama seputar kesiapan menikah, kenapa memutuskan buat menikah. Terus kayak mereka sendiri regulasi emosi bagaimana, sudah seberapa matang dalam mengambil keputusan belum. Aku juga suka tanya soal kesiapan finansial. Cara menghabiskan uang selama ini gimana, apakah ada perbedaan yang signifikan sama pasangannya. Terus juga pasti akan bahas soal tadi ya, resolusi konflik selama ini gimana kalau ada masalah," ujar Farraas.
Aspek dasar seperti nilai, keyakinan, dan pandangan akan suatu isu akan menjadi dasar diskusi konseling pranikah. Namun, hal ini juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasangan.
"Itu yang basic-basic, tapi sisanya akan disesuaikan dengan kondisi setiap pasangan. Jadi, kalau ada topik tertentu, itu pasti akan diperdalam sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya pasangannya yang LDR gitu ya, itu pasti nanti akan dibahas lebih dalam soal itu," tambah Farraas.
Sabrina menyebutkan, konseling sebelum melakoni fase hubungan yang lebih serius, membuka kesempatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dengan pasangan dengan membangun strategi dan membongkar konflik yang repetitif. Langkah ini dapat dicoba untuk membantu meningkatkan kualitas hubungan.