dr. Gina Anindyajati, Sp.KJ: Hati-hati Kalau Sudah Bilang Terserah

Manusia bisa tak menyadari apakah hubungan yang dijalani sehat atau tidak. Padahal, hubungan yang sehat diperlukan agar individu mendapatkan kepuasan dari hubungan yang dijalin. Departemen Pengabdian Masyarakat BEM IKM FKUI 2020 mengadakan webinar yang bertajuk 'Maintaining Healthy Relationship' pada Rabu (26/8/2020) pukul 16.00-17.30 WIB.
Acara ini mengupas tentang bagaimana individu seharusnya mengembangkan relasi sehat dengan teman, keluarga, dan pasangan. dr. Gina Anindyajati, SpKJ, Psikiater di RSCM dan Rumah Sakit Universitas Indonesia, didapuk menjadi narasumber. Berikut ulasan selengkapnya oleh IDN Times.
1. Relasi kurang baik seringkali menimbulkan konflik. Hal ini kerap ditemui pada hubungan yang berlandaskan fake love
Apa yang terlintas dalam benakmu ketika mendengar istilah 'fake love'? Bagimu, mungkin istilah ini sudah tak asing dan mengingatkanmu pada judul lagu yang dilantunkan grup idol BTS. Namun selain itu, fake love juga merujuk pada penyebab hubungan tak sehat.
Relasi yang kurang baik lebih mudah menimbulkan konflik. Hal ini kerap ditemui pada hubungan yang berlandaskan pada fake love. Fake love adalah tentang menjadi orang lain ketika menjalin hubungan dengan seseorang.
"Fake love itu bisa dialami oleh siapa pun. Kita mengorbankan banyak hal untuk sesuatu yang gak sepadan dengan apa yang kita berikan, di mana kita sudah berusaha menjadi versi terbaik, malah lama-lama bukan menjadi yang terbaik. Mungkin, ini baru kita sadari setelah kita keluar dari hubungan itu," terang dr. Gina.