5 Kondisi yang Mengharuskan Kalian Duduk Bersama dan Saling Bicara

Duduk bersama dan saling bicara sekilas terlihat sangat mudah untuk dilakukan oleh siapa pun. Namun ternyata, perkara ini menjadi cukup sulit ketika kalian terpisah jarak atau masing-masing memiliki kesibukan yang amat tinggi.
Walau begitu, bukan berarti kalian boleh selamanya meniadakan rencana untuk duduk bersama dan saling bicara. Lantas, kondisi apa sajakah yang mengharuskan kalian untuk segera melakukannya? Yuk, baca artikelnya sampai selesai.
1. Kesibukan sama-sama tinggi dan kerap terjadi kesalahpahaman
Seperti disebutkan di awal, tingginya kesibukan kalian sebagai pasangan misalnya, memang menyulitkan kalian untuk dapat duduk bersama dan saling bicara. Akan tetapi, apakah kalian akan terus membiarkan berbagai kesalahpahaman yang terjadi?
Bukankah semua kesalahpahaman itu lama-kelamaan terasa menguras emosi kalian? Kalian jadi kerap terlibat pertengkaran yang sebenarnya tidak penting karena sangat mampu dicegah.
Satu-satunya cara untuk mencegahnya ialah dengan duduk bersama dan saling bicara. Kalian harus mulai meluruskan berbagai kesalahpahaman itu. Kemudian menjadikan duduk bersama dan saling bicara sebagai agenda rutin.
Sebaiknya memang setiap hari hal ini dilakukan agar kalian tetap kompak sebagai pasangan. Kalaupun terlalu sulit, akhir pekan benar-benar harus menjadi milik kalian berdua.
2. Terkait masa depan kalian
Bahkan bila kalian masih sebatas berpacaran, bukan berarti kalian tak butuh duduk bersama dan saling bicara. Kalian justru harus menjadikan masa berpacaran sebagai waktu untuk mengenal lebih dalam karakter dan visi masing-masing.
Dengan begitu, kalian akan dapat mengetahui seberapa cocok kalian sebagai calon suami istri. Kalian memang tidak harus sama persis dalam hal karakter maupun visi.
Akan tetapi, makin banyak kesamaannya juga bakal makin memudahkan kalian untuk melangkah menuju pernikahan. Dan jika kalian sudah membentuk keluarga, tentu banyak sekali perkara yang perlu secara rutin dibicarakan.
Misalnya, tentang rencana pendidikan anak. Apakah kalian akan mendaftarkan anak ke sekolah yang memiliki reputasi terbaik, tetapi biayanya sangat tinggi? Atau, memilih sekolah yang biasa saja demi memastikan kalian mampu membiayai pendidikan anak sampai jenjang tertinggi?
3. Ada masalah yang tidak dapat diatasi oleh satu orang
Terdapat dua pengertian dalam kondisi seperti ini. Pertama, kalian sebagai satu tim dan salah seorang anggota kewalahan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Tidak mungkin kan, anggota yang lain membiarkannya saja? Apabila kamu dan yang lain tak segera membantunya, semua target dalam pekerjaan justru dapat tak tercapai.
Lalu pengertian yang kedua, kamu terlibat konflik dengan orang lain. Apa pun yang menjadi masalahnya, kalian perlu duduk bersama untuk membicarakan solusinya. Tanpa ini, kalian tidak akan pernah mencapai titik temu apalagi berdamai.
4. Akan menjalin kerja sama
Walaupun kalian telah saling mengenal cukup lama, kalian tetap perlu untuk duduk bersama dan saling bicara jika hendak menjalin kerja sama. Contohnya, bikin usaha bareng.
Pastikan kalian saling memahami harapan masing-masing dari kerja sama yang akan terbentuk. Jangan lupa, pembagian tanggung jawab dan keuntungan juga harus dijelaskan serta disepakati di awal.
Kalau kalian tidak mau duduk bersama dengan alasan sudah saling percaya, kelak malah repot sendiri bila timbul masalah. Untuk keperluan hendak menjalin kerja sama begini, kamu pun sebaiknya tidak sembarangan mengirim perwakilan kalau dirimu berhalangan datang.
Jangan sampai wakil yang dikirimkan tidak mampu menyuarakan kepentingan-kepentinganmu atau justru gagal memahami maksud calon partner usahamu. Datanglah sendiri supaya segala urusan menjadi clear.
5. Komunikasi tanpa tatap muka tak lagi terasa memuaskan
Sehebat apa pun kalian dalam menjaga komunikasi jarak jauh, potensi kesalahpahamannya tentu lebih besar ketimbang kalau kalian langsung bertemu. Apalagi ketika kalian dihadapkan pada permasalahan yang cukup rumit.
Terus membahasnya melalui telepon, chat, atau surel barangkali malah membuat masalahnya terlihat tambah ruwet. Bisa-bisa kalian terlibat cekcok setelah masing-masing kesal karena merasa tidak dipahami.
Meluangkan waktu untuk bertemu, duduk bersama, dan saling bicara memang butuh usaha lebih. Akan tetapi, jika kalian memiliki kepentingan yang besar atas tercapainya kesepakatan, sudah seharusnya hal tersebut dilakukan. Apa ruginya ribet sedikit demi hasil yang lebih memuaskan?