Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teman (pexels.com/Karolina Grabowska)

Punya teman yang ternyata gak lebih dari fake friend itu bikin kecewa berat. Ulah teman palsu bahkan dapat terasa lebih menyakitkan daripada saat kamu ditelikung oleh seseorang yang terang-terangan menganggapmu sebagai musuh.

Namun, kurang tepat apabila kamu hanya sibuk menandai orang yang berpotensi menjadi fake friend. Sebab, kamu pun bisa mengembangkan pertemanan palsu bila mengabaikan lima hal di bawah ini. Yuk, belajar jadi teman sejati bagi siapa pun.

1. Selalu hargai perbedaan di antara kalian

ilustrasi pertemanan (pexels.com/cottonbro)

Saat ini boleh jadi kamu dan temanmu punya banyak kesamaan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kalian dapat memiliki sudut pandang serta pilihan hidup yang sangat berbeda. Di titik inilah akan terlihat apakah kamu teman sejati atau gak lebih dari fake friend baginya.

Kamu hanya dapat disebut sebagai teman sejati jika mampu menghargai sebanyak apa pun perbedaan di antara kalian. Begitu perbedaan tersebut justru membuat kamu menghakiminya, pertemananmu patut dipertanyakan. Apalagi bila kamu sampai mengatakan hal-hal buruk padanya karena perbedaan tersebut.

2. Tuluslah dalam berbahagia maupun bersedih untuknya

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Yelena Odintsova)

Salah satu ciri dari fake friend adalah tiadanya ketulusan. Ini membuatnya kerap bermuka dua. Di depanmu, dia dapat tampak ikut senang saat kamu bahagia. Namun, sesungguhnya ia justru kesal.

Begitu pula ketika kamu sedih, dia seakan-akan ikut berduka. Akan tetapi, kesedihannya ternyata cuma pura-pura. Aslinya dia justru senang sekali atas apa pun yang membuatmu sedih. Sikap seperti ini harus kamu hindari.

Bersihkan hati, agar kamu bisa merasakan kebahagiaan teman seolah-olah itu juga anugerah bagimu. Sebaliknya kesedihan teman wajib membangkitkan empatimu padanya. Jangan sampai kamu mentertawakan nasibnya yang sedang kurang baik, ya!

3. Isi curhat yang dia bilang sebagai rahasia harus berhenti di kamu

ilustrasi teman curhat (pexels.com/Edmond Dantès)

Kalau dia meminta kamu merahasiakan isi curahan hatinya, jangan cuma bilang 'oke' tanpa komitmen kuat buat menjaganya. Martabatmu dan martabat teman menjadi taruhannya apabila kamu tidak menepati janjimu untuk menjaga rahasia itu.

Bahwa temanmu sendiri yang menceritakannya ke beberapa orang, itu bukan masalah. Terpenting kamu gak membocorkannya pada siapa pun. Jaga rahasia orang lain seperti kamu mengamankan rahasiamu sendiri.

4. Kalau mau bersaing, lakukan dalam hal yang baik dan dengan cara sportif

ilustrasi bercanda dengan teman (pexels.com/WeStarMoney)

Menjadi teman sejati gak berarti kalian tidak boleh terlibat dalam sebuah kompetisi. Namun, pastikan kamu mampu bersaing dengannya secara sportif dan dalam hal-hal yang baik. Bukan sekadar rebutan gebetan, misalnya.

Terbukalah pada kawanmu bahwa kamu mengikuti kompetisi yang sama dengannya. Begitu juga dalam persaingan-persaingan lainnya. Jangan gunakan pengetahuanmu atas kekurangan atau rahasia teman buat menjatuhkannya. Modalmu adalah kemampuanmu sendiri.

5. Jangan cuma berhitung keuntungan bila kamu dekat dengannya

ilustrasi selfie bareng teman (pexels.com/Kampus Production)

Memang benar bahwa kamu harus bersikap selektif untuk menentukan teman-teman dalam lingkaran terdekatmu. Kamu perlu mengutamakan mereka yang mendatangkan kebaikan dalam hidupmu, bukan justru menghancurkannya.

Namun, terlalu berhitung keuntungan apa yang dapat diperoleh dari seseorang bikin kamu terkesan oportunis. Jangan mendekati teman hanya karena kamu ingin tertular rezeki, ilmu, atau popularitasnya. Kamu akan otomatis mendapatkannya kalau mampu membangun pertemanan yang baik, tulus, dan awet dengannya.

Sering kali lebih mudah menilai orang lain sebagai teman palsu daripada menyadari diri sendiri juga dapat menjadi fake friend. Meski pada akhirnya orang lain yang menilai dirimu fake friend atau bukan, berusahalah untuk selalu berusaha melakukan kelima hal di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team