5 Pembicaraan Toxic yang Bisa Merusak Kualitas Pertemanan

Dalam suatu pertemanan, kita pasti pernah mengobrol satu sama lain. Ada beragam topik obrolan yang bisa dipilih, entah menceritakan pengalaman diri sendiri ataupun membahas tren yang saat ini digandrungi banyak orang.
Namun, tidak sedikit pertemanan yang justru didominasi pembicaraan toxic, entah mencela kekurangan ataupun membandingkan seseorang. Di bawah ini pembicaraan toxic yang bisa merusak kualitas pertemanan.
1. Mencela kondisi fisik seorang teman

Membahas kekurangan fisik seolah tidak ada habisnya. Masing-masing orang dikaruniai fisik dengan keunikannya masing-masing. Namun, yang harus disadari adalah semua itu karya sang Maha Pencipta yang tidak patut direndahkan.
Salah satu topik pembicaraan toxic, yaitu mencela kekurangan seseorang dari segi fisik. Contohnya kamu menghina teman yang berkulit gelap atau berambut keriting. Jika pertemanan didominasi pembicaraan demikian, bisa jadi ada yang tersinggung dan sakit hati.
2. Membanding-bandingkan pencapaian antara satu teman dengan yang lainnya

Setiap individu sudah dianugerahi dengan bakat dan kelebihannya. Namun, yang namanya manusia selalu ingin berkompetisi satu sama lain. Akibatnya, banyak perilaku membanding-bandingkan antara satu orang dengan yang lain.
Pembicaraan yang selalu membanding-bandingkan menjadi sebab retaknya suatu pertemanan. Pasti ada seseorang yang merasa tersisih akibat perbandingan tersebut. Pertemanan yang tadinya utuh jadi merenggang.
3. Saling pamer dengan teman satu circle

Sekilas budaya ini terlihat wajar karena banyak orang melakukannya. Apalagi pamer dalam suatu circle pertemanan, sepertinya sudah lumrah. Namun, yang namanya pamer pasti membawa akibat negatif.
Ketika pembicaraan didominasi pamer, pasti ada orang-orang tertentu yang merasa iri. Sekalipun itu pamer dalam circle pergaulanmu sendiri. Akibatnya timbul perasaan benci dan keinginan saling menjatuhkan satu sama lain.
4. Selalu menguliti keburukan teman yang tidak hadir

Beberapa dari kita cenderung gatal ketika tidak membicarakan keburukan seseorang. Rasanya lidah tidak betah menahan diri dari sikap buruk tersebut. Termasuk mengurusi keburukan teman dalam satu lingkup pergaulanmu.
Padahal, ini termasuk pembicaraan toxic yang wajib dihindari. Ketika dalam circle pergaulan saling menguliti keburukan satu sama lain, kualitas pertemanan bisa rusak. Bahkan, timbul sikap saling memihak.
5. Menjadikan kepercayaan seseorang sebagai bahan candaan

Bercanda itu ada batasannya. Beberapa hal tidak bisa dijadikan sebagai bahan tertawaan, contohnya agama dan kepercayaan yang dianut seseorang. Ini adalah hal sakral yang wajib dihormati.
Kualitas pertemanan akan rusak ketika kamu menjadikan kepercayaan seseorang sebagai bahan candaan. Akan ada pihak yang tersinggung dan merasa direndahkan karena pembicaraan toxic tersebut. Termasuk timbul perpecahan dalam satu lingkup pertemanan.
Salah satu kualitas pertemanan ditentukan dari topik pembicaraan orang-orang di dalamnya. Maka dari itu, kita harus pandai memilih topik yang tepat dan informatif. Jangan sampai pembicaraan dalam suatu lingkup pertemanan justru menimbulkan perpecahan.