Mahar pernikahan merupakan simbol keseriusan, komitmen, dan tanggung jawab dalam sebuah ikatan suci. Di berbagai budaya, mahar tidak hanya bernilai materi, tetapi juga memiliki makna emosional dan sosial yang kuat. Seiring berkembangnya zaman, bentuk mahar pun semakin beragam, mulai dari uang tunai, logam mulia, hingga barang-barang bernilai investasi.
Belakangan, muncul wacana penggunaan saham sebagai mahar pernikahan karena dianggap modern dan mencerminkan literasi finansial. Meski terdengar menarik, penggunaan saham sebagai mahar menyimpan sejumlah risiko dan persoalan yang patut dipertimbangkan secara matang. Berikut lima alasan mengapa mahar pernikahan sebaiknya tidak pakai saham.
