Saham GoTo Jadi Mahar Nikah Komika Yudha Keling, Nilainya Rp93 Juta
- Nilai ekonomi mahar saham GoTo mencapai Rp93 juta, berdasarkan penutupan perdagangan terakhir.
- Yudha mengakui posisi saham GoTo masih floating loss, tetapi yakin bisa melakukan perjalanan panjang bersama perusahaan tersebut.
- Penggunaan saham sebagai mahar mencerminkan kedewasaan investor ritel dalam memandang saham sebagai aset jangka panjang dari perspektif pasar modal.
Jakarta, IDN Times - Seorang komedian tunggal atau stand-up comedian sekaligus kreator konten keuangan, Yudha Keling menjadikan saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) sebagai mahar pernikahannya yang digelar pada Sabtu (13/12/2025).
Dalam akad nikah di Bogor, pria yang punya nama asli Yudha Ramadhan tersebut memberikan mahar sebanyak 1.412.025 lembar saham GoTo kepada sang istri, Fadhilah Eryanda.
1. Nilai ekonomi saham GoTo yang jadi mahar
Mengacu pada penutupan perdagangan akhir pekan ini atau Jumat (12/12/2025), saham GoTo ada pada level Rp66 per saham. Dengan begitu, nilai ekonomi mahar tersebut diperkirakan mencapai Rp93 juta.
Adapun saham GOTO yang dipakai sebagai mahar bukan merupakan pembelian baru, melainkan bagian dari portofolio investasi pribadi Yudha yang selama ini tersimpan dan dikelola melalui akun efek di Indo Premier Sekuritas (IPOT).
2. Yudha akui posisi GoTo masih floating loss
Yudha secara terbuka menyampaikan, posisi saham tersebut saat ini masih berada dalam kondisi floating loss. Meski begitu, dia yakin bisa melakukan perjalanan panjang bersama GoTo laiknya pernikahan yang kini tengah dijalani.
"Tagline GOTO, Go Far Go Together, justru sangat relevan. Dalam investasi ada fase naik dan turun, sama seperti pernikahan. Saham ini sudah lama ada di portofolio saya, tersimpan rapi di IPOT. Meskipun sekarang masih floating loss, tapi maknanya jelas, perjalanan panjang dijalani bersama,” tutur Yudha dikutip Minggu (14/12/2025).
3. Penggunaan saham sebagai mahar dalam perspektif pasar modal
Dari perspektif pasar modal, penggunaan saham sebagai mahar mencerminkan kedewasaan investor ritel dalam memandang saham sebagai aset jangka panjang, bukan semata soal unrealized gain atau loss.
Praktik ini juga menunjukkan bagaimana instrumen pasar modal dan platform investasi digital telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari generasi muda, bahkan dalam momen personal.
