Mulai Sekarang, Hentikan Pertanyaan 'Kapan Menikah?'

Seiring bertambahnya usia seseorang, ada saja pertanyaan yang kerap mampir ke telinga. Salah satu yang familiar dan dianggap menyebalkan oleh sebagian orang adalah: kapan menikah? Usiamu sudah sekian kok status belum juga berubah? Pertanyaan itu banyak didapatkan terutama ketika acara keluarga. Namun sepertinya zaman sekarang orang yang tidak terlalu mengenal kita seolah berhak bertanya demikian. Memang setiap orang pasti memiliki reaksi berbeda jika menghadapi pertanyaan seperti ini. Ada yang menanggapi dengan santai, banyak juga yang gerah dan panas hati harus siap sedia jawaban jika pertanyaan ini terlontar dari lingkungan sekitar Mulai sekarang, hentikanlah bertanya kepada orang terdekatmu 'kapan menikah?' karena pertanyaan ini sangat menyebalkan. Mengapa?
Menikah bukan sesuatu yang sederhana. Dua insan manusia yang memutuskan akan melanjutkan tingkat hubungan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu pernikahan pastilah telah melalui proses dan pertimbangan yang matang. Penting diingat bukan berarti setelah ijab qabul dan resepsi lalu semua selesai. Justru setelah itu perjalanan hidup dimulai. Memulai fase hidup dengan seseorang yang baru masuk dalam hidup dan kita akan melalui setiap inci kehidupan dengannya seumur hidup tentu bukan hal yang ingin dilakukan setiap orang semudah membalikkan telapak tangan. Semuanya tidak sederhana, membutuhkan proses yang tidak singkat.
Menikah adalah pilihan. Karena setiap orang mempunyai pilihan yang berbeda dalam hidup. Bukan kewajiban untuk segera menikah setelah lulus kuliah. Ada orang yang memilih untuk meniti jenjang karir, mencari pundi uang untuk sesuatu yang belum sempat tercapai, ingin traveling keliling dunia dan bertemu banyak orang, melanjutkan sekolah ke tingkat lebih tinggi. Ada juga orang yang lebih bahagia menjalani hubungan tanpa ikatan pernikahan. Intinya, menikah tidak menjadi skala prioritas semua orang dan belajarlah untuk menghargai pilihan yang ditentukan orang lain.
Menikah bukan pesta, tetapi ketepatan dan ketetapan. Ketika kita memutuskan untuk berkomitmen dengan seseorang lalu berkata ya untuk menghabiskan masa depan bersamanya, sesungguhnya kamu telah mengambil fase terbesar dalam kehidupan. Kamu tidak bisa memilih pasangan hidup seperti memilih baju, semua harus dipertimbangkan dengan matang. Semua harus melalui ketetapan dan ketepatan. Ketetapan bahwa saat itu kita ingin menikah dan melakukannya di waktu yang tepat, dengan orang yang tepat pula.