Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ngena Banget, 7 Nasihat Pernikahan Klasik yang Pantang Dianggap Sepele

sbs.com.au
sbs.com.au

Pernikahan merupakan jenjang serius dimana dua insan mantap mengikatkan komitmen masing-masing dalam janji suci. Dan dalam roda kehidupannya tak selalu berjalan dengan mulus, pasti ada ups dan downs.

Terdapat beberapa nasihat klasik yang keberadaannya selalu digaungkan oleh mereka yang telah menempuh bahtera pernikahan selama puluhan tahun. Nasihat klasik yang tak seharusnya dianggap sepele karena mampu memperkuat pondasi keberlangsungan pernikahan, baik dalam kondisi ups dan downs.

Yuk, simak 7 nasihat pernikahan klasik tersebut berikut ini.

1.Ringan tangan tanpa perhitungan

Unsplash/Jennifer Burk
Unsplash/Jennifer Burk

Jangan ragu untuk mengulurkan tangan ketika si dia membutuhkan bantuanmu. Ringan tanganlah tanpa memperhitungkan timbal balik darinya di kemudian hari.

Dia adalah orang yang kamu pilih untuk menjadi pasangan hidup dalam ikatan sehidup semati, jadi sudah seharusnya kamu buang jauh-jauh pemikiran semacam itu yaitu memberi tanpa mengharapkan pamrih.

2.Tunjukkan rasa pengertian

Unsplash/David Thomaz
Unsplash/David Thomaz

Sikap mementingkan diri sendiri hanya akan berbuah negatif dalam pernikahanmu. Pernikahan bukanlah tentang self-oriented yang mengedepankan keegoisan.

Jadi, berusahalah menunjukkan kepekaan dan rasa pengertian terhadap kondisi atau kesulitan yang sedang dihadapinya. Ingat, kamulah sandaran utama dia dalam hidupnya seusai pernikahan.

3. Bertengkar secara produktif & mindfulness

Unsplash/Fred Moon
Unsplash/Fred Moon

Pertengkaran yang terjadi dalam sebuah hubungan itu hal yang wajar dan sayangnya sulit sekali dihindari.  Namun, pertengkaran yang sehat adalah pertengkaran yang terjadi secara produktif dan mindfulness. Yakni tak melibatkan masa lalu, tak memulainya dengan serangan telak, dan tak terjadi berlarut-larut. Kamu harus fokus pada topik permasalahan, disikapi secara rasional, dan selalu diakhiri dengan berbaikan kembali.

4. Pernikahan ialah kerjasama tim, bukan individual

Unsplash/Sarandy Westfall
Unsplash/Sarandy Westfall

Ingat, pernikahan bukanlah sebuah ajang pertahanan skor masing-masing dan penentuan siapa kalah siapa menang. Pernikahan adalah tentang kerja sama tim, terlepas dari perbedaan ide, keinginan, pemikiran, dan kepribadian yang kalian miliki.

5. Mengenang momen-momen bahagia

Unsplash/Alvin Mahmudov
Unsplash/Alvin Mahmudov

Tinggalkan dan lupakan kenangan buruk, cukuplah kenangan baik saja yang diingat. Mengenang momen-momen bahagia di masa lalu tentu akan semakin mempererat tali pernikahan kalian. Sebaliknya, mengungkit-ungkit kenangan buruk hanya akan memicu terjadinya perselisihan di antara kalian.

6.Saling memberi ruang

Unsplash/Ishan @seefromthesky
Unsplash/Ishan @seefromthesky

Ketika kita kelelahan secara psikis, menyendiri menjadi hal yang paling diinginkan yang mana bisa dimanfaatkan untuk me-recharge diri seusai berkutat dengan banyak orang, menenangkan diri untuk menemukan solusi, momen untuk mempertimbangkan keputusan, meredakan emosi, dan sebagainya. Oleh karena itu, nasihat satu ini tak bisa kamu anggap sepele.

7. Bersandar pada satu sama lain

Unsplash/Nathan Dumlao
Unsplash/Nathan Dumlao

Tak ada yang lebih nyaman dan menenangkan ketika kita memiliki sandaran hidup yang selalu dirindukan kehadirannya, dalam hal ini istri atau suamimu sebagai pasangan hidup. Berjuang bersama membangun bingkai rumah tangga, saling menyemangati, saling menjaga komitmen, hingga tangguh bersama menghadapi badai kehidupan.

Demikian itulah 7 nasihat pernikahan klasik yang bisa memberikan pondasi kuat untuk pernikahanmu.

Ingatlah, jika kamu dan pasangan sungguh saling berkomitmen sepenuhnya, maka kalian akan dengan senang hati dan tulus dalam bersama-sama menjaga bahtera rumah tangga tanpa ada saling lempar tanggung jawab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anna Mei
EditorAnna Mei
Follow Us