Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waspadai 7 Tanda Pacarmu Tipe Malas Kerja, Yakin Nikah Sama Dia?

ilustrasi berpacaran (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pacaran tak ubahnya masa seleksi untuk mencari calon suami atau istri. Jadi, yang perlu dilihat dari pacarmu bukan cuma parasnya atau betapa menyenangkan dirinya. Namun, kamu juga perlu melihat semangatnya dalam bekerja.

Jangan sampai kamu telanjur menikah dengan orang yang ogah-ogahan mencari uang atau malas kerja. Kebutuhan rumah tangga tidaklah sedikit dan akan mengalir tanpa henti. Bukan soal berapa uang yang akan dibawanya pulang, tapi setidaknya dia mesti bertanggung jawab. Bila saat berpacaran saja sudah menunjukkan beberapa tanda bahwa pacarmu tipe malas kerja, maka pikirkan lagi kelanjutan hubungan kalian.

1. Santai mengabaikan waktu kerja demi sama kamu terus

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Budgeron Bach)

Walaupun kamu senang bersamanya, seharusnya ia paham kapan waktunya pergi bekerja. Bagaimanapun, mengabaikan pekerjaan ada konsekuensinya. Dia bisa mendapat surat peringatan bahkan akhirnya diberhentikan dari pekerjaannya.

Akan tetapi, ia seperti tidak memedulikannya. Dia lebih memilih mengikuti atau mengantarjemput kamu kapanpun, ketimbang duduk tenang di kantornya. Kalaupun ia tetap bekerja, datang terlambat dan pulang lebih cepat menjadi kebiasaannya. Alasannya, keburu kangen kamu.

2. Gak sanggup LDR sebentar saja

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Thắng Lê)

Ketika salah satu atau kalian berdua harus bekerja, tentu sesekali ada tugas ke luar kota atau pelatihan yang mesti diikuti. Kalian kudu menjalin hubungan jarak jauh buat sementara. Gak lama-lama sih, paling cuma beberapa minggu atau bulan.

Namun, pacarmu sama sekali tidak mau terpisah kota. Bahkan kamu atau dia masih bisa sering pulang karena penempatannya tak terlalu jauh. Kalau dituruti, kariermu maupun kariernya menjadi tidak berkembang.

3. Tak mau lebih disiplin dalam bekerja dengan berbagai alasan

ilustrasi berdebat (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika kamu bermaksud baik dengan mengingatkan tentang pentingnya disiplin dalam kerja, dia pasti membandel. Nasihatmu seperti cuma masuk telinga kiri dan keluar lagi dari telinga kanan. Atau ia malah kesal, padahal seharusnya berterima kasih.

Dalihnya untuk mengabaikan kedisiplinan dalam bekerja bermacam-macam. Seperti teman-temannya juga begitu, yakin gak akan ada sanksi yang diberikan, atau dia kurang menyukai pekerjaannya. Selama dirinya tak menganggap penting pekerjaannya, semua hal itu bakal menjadi alasan.

4. Mengandalkan kamu dalam hal finansial

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Gustavo Fring)

Baru pacaran saja, kamu sudah seperti ATM berjalan buatnya. Dia gak sungkan meminjam uang darimu atau secara terang-terangan minta dibelikan ini itu. Biaya-biaya kencan pun, kamu yang menanggungnya.

Kalau dia perlu modal buat usaha, dirimu juga yang menjadi andalannya. Padahal, sebenarnya ia bisa mengajukan pinjaman ke bank agar punya rasa tanggung jawab yang lebih besar buat segera melunasinya. Terbayang kan, apabila kalian kelak menikah? Kamu bakal tambah terbebani olehnya.

5. Gak bisa memahami apalagi mendukung kesibukanmu

ilustrasi sibuk bekerja (pexels.com/Ron Lach)

Orang yang rajin dalam bekerja pasti mudah memahami kesibukan orang lain. Apalagi terkait pekerjaanmu, tentu ia bakal mendukungnya. Dia paham bahwa aktivitasmu positif, baik buat kamu, dan baik juga buat hubungan kalian ke depannya.

Ia akan tahu waktu-waktu kamu bisa dihubungi untuk keperluan pribadi atau jangan diganggu dulu. Namun, pacarmu gak begini. Bukannya mengerti dan kasih support buat kesibukan kerjamu, dia justru terus uring-uringan serta berusaha mengganggu konsentrasimu. Misalnya, dengan selalu menelepon kamu di jam kerja dan marah-marah.

6. Dia selalu ingin resign dan gak ulet dalam berusaha

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Gustavo Fring)

Ini bukan kali pertama ia ingin keluar dari pekerjaannya. Dia sudah beberapa kali meninggalkan tempat kerjanya dengan berbagai sebab. Ada yang alasannya karena gaji kecil, bos menyebalkan, teman-teman saling sikut, tidak suka bidangnya, dan banyak lagi.

Namun, gonta-ganti tempat kerja pun sama saja. Sebentar-sebentar ia ingin keluar lagi. Jika pun dia hendak membangun usaha sendiri, ia tidak ulet dalam merintisnya. Sama seperti ketika bekerja kantoran, sebentar kemudian usahanya gak dilanjutkan. Boro-boro sempat meraup keuntungan dari usahanya, balik modal saja tidak.

7. Tidak malu mengandalkan kekayaan orangtuanya

ilustrasi berpacaran (pexels.com/Vatsal Bhatt)

Pacarmu mungkin merasa baik-baik saja dengan tingginya biaya kencan kalian. Akan tetapi, itu bukan karena penghasilannya besar sehingga mampu membiayai semuanya atau minimal patungan sama kamu. Dia cuma hidup dengan mengandalkan kekayaan orangtuanya.

Gak ada salahnya kamu berpacaran bahkan menikah dengan anak orang kaya. Namun, hindari calon pasangan yang hanya mengandalkan kekayaan orangtua. Kekayaan itu bukan miliknya. Suatu saat jika orangtuanya berhenti menyokong atau sudah membagi-bagi warisan, pacarmu bakal kebingungan. Dia gak mampu menggunakan jatah warisannya dengan bijaksana, tetap tak mau bekerja, dan masa depannya menjadi suram.

Jika pacarmu tipe malas kerja, ini merupakan tanda yang bahaya. Jika kamu melanjutkan hubungan itu ke jenjang pernikahan, dirimu makin memperbesar potensi bahaya menjadi nyata. Bila masih mampu, bantu pacarmu agar berubah menjadi lebih bertanggung jawab. Namun kalau sulit, ada baiknya kalau kamu mempertimbangkan kembali jika ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us