Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Muchammad Rizky
unsplash.com/Muchammad Rizky

Keputusan untuk menjalin hubungan memang perlu dipikirkan dengan matang. Terutama bagi para cewek yang lebih sering ada dalam posisi ‘ditembak’ cowok. Hati yang belum mantap, pasti didera gelisah antara menerima atau menolak, apalagi kalau cowok itu terlalu cepat menyatakan cintanya.

Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa cinta dinyatakan begitu singkat? Apa perasaan itu hanya main-main? Ternyata, bagi para cowok, mereka punya alasan tersendiri mengapa perasaan cinta itu perlu dinyatakan sesegara mungkin. So, kamu jangan dulu ragu dan menyepelekan ungkapan cintanya, ya. Alasan-alasan berikut bisa kamu pertimbangkan.

1. Takut kamu keburu "ditembak" cowok lain, sebab di matanya kamu begitu spesial

unsplash.com/Brendan Hollis

Cowok mana sih yang gak ngantri sama kamu yang punya karakter baik, talenta mengagumkan ditambah paras dan fisik menarik? Dia yang melihat kelebihanmu tahu betul kalau pesona itu bisa menjerat siapa saja. Tentu, dia gak bakal menyia-nyiakan waktu. Kesempatan untuk bisa mengenalmu lebih dekat pun ia jadikan momen untuk segera menyatakan cinta. Dia takut kamu keduluan ditembak cowok lain dan akhirnya menyesali keterlambatan diri.

2.Kamu sudah jadi gebetannya sejak lama, hanya saja kamu kurang peka

unsplash.com/Tamas Tuzes-Katai

Boleh jadi kamu adalah sosok yang sudah dia damba sejak lama. Diam-diam dia sering memberimu perhatian, bantuan kecil atau berpenampilan semenarik mungkin di depanmu, hanya saja kamunya kurang peka. Segala kebaikan itu mungkin kamu anggap sebagai perhatian seorang teman biasa. Makanya, saat ada kesempatan untuk bersamamu lebih dekat, ia segera menyatakan cintanya. Wajar saja kalau kamu terkejut, tapi baginya sulit memendam perasaan itu lebih lama lagi.

3.Belum punya pengalaman dekati wanita, dia hanya ingin mengungkap isi hati apa adanya

freepik.com

Boleh jadi alasan cowok menyatakan cinta terlalu cepat, karena inilah pengalaman pertamanya jatuh cinta. Dia gak tahu menahu tentang trik pendekatan dan bagaimana agar kamu menerima cintanya. Perasaan cinta yang baru ia alami dan membuat pikirannya selalu terpaut padamu, membuatnya ingin segera meluapkan isi hatinya. Gak peduli kamu menganggapnya terlalu cepat. Baginya, ia baru bisa bernafas lega saat kamu sudah mengetahui perasaannya.

4.Dia sudah jatuh hati padamu sejak pandangan pertama

unsplash.com/radu florin

Kebanyakan orang baru bisa jatuh cinta setelah kebersamaan yang cukup panjang. Kedekatan itulah yang menunjukan sisi positif seseorang hingga akhirnya bikin terpikat. Tapi, nyatanya ada juga sebagian orang yang bisa mengalami cinta sejak pandangan pertama. Ada rasa klop sekaligus debaran di hati saat menatapnya pertama kali. Padahal boleh jadi banyak sosok lain di sekitar yang lebih menarik.

Tapi, begitulah cinta, rasa itu bisa hinggap kapan dan pada siapa saja. Bagimu, perkenalan dengannya mungkin baru seumur jagung, tapi baginya adalah perasaan hati yang kian mantap. 

5.Sebelum jatuh cinta padamu, dia sudah punya tekad serius mencari pendamping hidup

unsplash.com/Element5 Digital

Seseorang yang sudah punya niat kuat untuk mengakhiri status lajangnya, pasti gak mau lagi menunda-nunda proses hubungan setelah ia menemukan orang yang membuatnya jatuh cinta. Wajar kalau kamu meragukan ungkapannya yang terkesan gegabah. Tapi, alasan satu ini memang benar adanya, bukan perasaan main-main. Dia yang punya kecondongan rasa sama kamu, ingin segera memantapkan rasanya dalam ikatan yang serius. Kalau sudah mantap, kenapa harus ditunda?

Nah, sekarang sudah tahu kan alasan di balik cowok yang nyatakan cinta terlalu cepat padamu? Sebelum berpikiran negatif dan menolak cintanya mentah-mentah, alasan di atas bisa kamu pertimbangan. Keputusan tetap ada di tanganmu, kok!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team