"Selingkuh tidak selalu tentang kurangnya cinta pada pasangan utama. Sering kali, itu tentang keinginan akan diri yang berbeda, versi diri yang lebih hidup, lebih diinginkan, atau lebih bebas," tutur Esther Perel, Psikoterapis & Penulis Buku The State of Affairs.
Apakah Pria yang Selingkuh Mencintai Selingkuhannya? Cek Faktanya!

- Pria berselingkuh karena dorongan ego, kebutuhan validasi, dan kurangnya kepuasan emosional di hubungan utama.
- Pria yang berselingkuh sering kali merasa jatuh cinta pada selingkuhannya, tetapi itu hanyalah efek dari euforia hubungan terlarang.
- Tanda-tanda pria yang selingkuh meliputi perubahan sikap tiba-tiba, rutinitas yang berubah, perubahan emosi, dan sering membandingkan pasangan.
Isu perselingkuhan kini semakin sering dibicarakan. Bukan hanya karena menjadi salah satu penyebab perceraian yang paling umum, tetapi juga karena kisahnya penuh emosi dan konflik yang menarik perhatian banyak orang. Banyak yang penasaran, apa sebenarnya alasan seseorang berselingkuh? Benarkah karena cinta atau ada rasa bosan maupun faktor lain di baliknya?
Untuk memahami hal ini lebih dalam, mari kita lihat penjelasan dari para ahli psikologi dan hasil penelitian yang bisa memberikan gambaran lebih jelas. Yuk simak bersama!
1. Kenapa pria bisa selingkuh?

Berbagai penelitian menunjukkan, bahwa pria lebih sering terlibat dalam perselingkuhan dibanding perempuan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor biologis, sosial, maupun psikologis. Beberapa studi juga menyebutkan bahwa dorongan ego, kebutuhan validasi, dan kurangnya kepuasan emosional di hubungan utama menjadi alasan umum di balik perilaku tersebut.
Psikoterapis ternama Esther Perel dalam bukunya The State of Affairs: Rethinking Infidelity, menjelaskan bahwa seseorang bisa tetap mencintai pasangan utamanya, namun terlibat dalam hubungan lain karena kebutuhan emosional atau identitas diri yang tidak terpenuhi.
Dari sini, kita bisa tahu bahwa sebagian pria berselingkuh bukan karena sudah tidak mencintai pasangannya, tapi karena ingin merasakan sensasi emosional baru yang membuat mereka merasa hidup kembali. Dorongan ini sering muncul dari rasa bosan, kurangnya perhatian, atau keinginan untuk membuktikan diri masih diinginkan.
2. Apakah mereka jatuh cinta?

Dalam banyak kasus, pria yang berselingkuh merasa yakin bahwa mereka telah jatuh cinta pada selingkuhannya. Namun, hal ini belum tentu menggambarkan cinta yang sebenarnya. Psikoterapis, Dr. Robert Weiss, LCSW, CSAT, menjelaskan bahwa perasaan tersebut sering kali hanyalah efek dari euforia hubungan terlarang.
“Banyak pria yang berselingkuh merasa benar-benar jatuh cinta dengan selingkuhannya. Tapi, sering kali yang mereka rasakan adalah dorongan emosional dan hormonal dari hubungan terlarang, bukan cinta yang matang," tutur Dr. Robert Weiss, Psikoterapis & Pendiri Seeking Integrity Clinic, dikutip dari Psychology Today.
Sementara itu, pandangan dari dunia psikiatri juga sejalan. Dua psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr. Menina Vilanova Syamsuri, Sp.KJ dan dr. Suksmi Yitnamurti, Sp.KJ, menyebut bahwa perselingkuhan sering kali muncul dari dinamika psikologis internal, bukan karena cinta sejati terhadap orang ketiga.
"Perselingkuhan sering muncul dari dinamika psikologis internal seseorang, bukan semata karena rasa cinta terhadap pihak ketiga," tutur dr. Menina Vilanova Syamsuri, Sp.KJ & dr. Suksmi Yitnamurti, Sp.KJ, dikutip dari Jurnal Psikiatri Surabaya (Universitas Airlangga, 2020).
3. Tanda-tanda pria yang selingkuh

Mendeteksi perselingkuhan memang tidak selalu mudah, apalagi jika dilakukan oleh seseorang yang pandai menyembunyikan perilakunya. Namun, ada beberapa tanda umum yang bisa jadi sinyal peringatan menurut para psikolog:
- 1. Perubahan sikap tiba-tiba. Ia jadi lebih tertutup, sering membawa ponsel ke mana-mana, atau mudah tersinggung saat ditanya hal sepele.
- 2. Rutinitas yang berubah. Mulai sering pulang larut, punya banyak alasan soal pekerjaan, atau tiba-tiba punya banyak kegiatan di luar tanpa penjelasan jelas.
- 3. Perubahan emosi. Bisa jadi lebih perhatian karena rasa bersalah atau justru lebih cuek, dan mudah marah karena tekanan batin.
- 4. Sering membandingkan pasangan. Kadang secara halus membandingkan penampilan atau sikap pasangan dengan “orang lain” yang sebenarnya adalah sosok selingkuhannya.
Tanda-tanda ini belum tentu menandakan seseorang pasti berselingkuh. Namun, bisa jadi pengingat untuk mulai terbuka dan memperhatikan kembali kondisi hubungan dengan lebih jujur.
Perselingkuhan memang hal yang rumit dan tidak selalu sesederhana soal cinta atau tidak cinta. Banyak faktor emosional dan psikologis yang bisa mendorong seseorang melakukannya. Yang terpenting, belajar memahami akar masalah dan berkomunikasi dengan jujur bisa jadi langkah awal untuk memperbaiki hubungan!