5 Prinsip yang Dipegang Pria saat Serius Mengajak Perempuan Taaruf

Proses taaruf bukan lagi hal yang langka di kalangan anak muda masa kini. Bahkan para artis dan selebgram, cukup banyak yang melakoni pendekatan pada calon pasangan secara Islami. Dampaknya, tren taaruf makin dikenal luas. Sebut saja misalnya pasangan Dinda Hauw dan Rey Mbayang yang kisah taarufnya sangat booming dan bikin baper.
Bicara soal taaruf yang dilihat dari sisi pria, ada poin-poin penting yang harus jadi prinsip jika ingin sukses bertaaruf. Pria serius bakal memegang kuat-kuat prinsip berikut.
1.Siap mental dan finansial serta sudah mengantongi rida orangtua

Pria serius gak akan membuka pintu taaruf dengan mudah kalau kesiapannya belum matang. Pertama, tentu menyiapkan dulu kondisi mental dan spiritual. Berangkat dari kemantapan hati, ia bakal merencanakan proses kematangan finansial.
Ketika kesiapan dalam dirinya telah dirasa cukup, barulah pria serius akan lebih dulu mengutarakan niatnya pada orangtua. Meyakinkan kalau ia telah siap menjemput seseorang untuk dijadikan pendamping dalam hidupnya.
2.Siap bertamu menemui orangtua sang perempuan dan mengenalkan identitas diri sejujurnya

Proses taaruf yang benar dalam Islam, bukan langsung mendekati perempuan yang disukai, tapi menemui orangtua atau walinya. Inilah sikap yang jadi prinsip pria serius. Berbeda dengan pacaran yang langsung pedekate ke si perempuan. Kadang yang terjadi hanya jalinan untuk bersenang-senang sesaat, bukan untuk menuju pelaminan.
Pria serius itu bukan yang banyak alasan dan selalu berkelit saat diminta menemui orangtua perempuan. Dia bakal berani datang memperkenalkan diri, meski kualitas dirinya belum seberapa.
3.Siap menjalani proses taaruf didampingi perantara orang ketiga

Pria serius yang mantap menjalani taaruf, memegang prinsip untuk gak berdua-duaan dengan perempuan, meskipun yang akan dibicarakan adalah hal penting seputar visi misi berdua. Bahkan dia berkenan jika yang jadi perantara adalah orangtua pihak perempuannya sendiri.
Pertemuan yang didampingi orang ketiga, bakal menghindarkan pria dan perempuan yang bertaaruf dari ‘baper-baper’ yang belum waktunya. Kesempatan untuk mengulik seperti apa calon pasangan jadi lebih fokus. Taaruf bukan penghalang untuk mengenal baik buruk seseorang.
4. Menyegerakan lamaran dan proses menuju pernikahan

Ketika proses taaruf berjalan lancar, pria serius akan menyegerakan pertunangan dan segala hal menuju pernikahan. Memang beginilah Islam mengajarkan, jarak waktu dari pertunangan menuju tanggal pernikahan, sebaiknya jangan terlalu lama.
Pria serius paham bahwa semakin lama waktu pernikahan diulur, akan datang fitnah yang menggodanya. Siapa sih yang hatinya gak berdebar mengingat calon yang dilamar? Demi menghindari godaan itulah, pernikahan sebaiknya disegerakan.
5. Berani memperjuangkan pilihan hati saat taaruf menemui rintangan

Kadang proses taaruf juga punya hambatan. Kebanyakkan kasusnya adalah muncul tanda-tanda penolakan dari orangtua perempuan. Pria serius yang sudah memantapkan hati dengan pilihannya, gak mudah mundur begitu saja. Dia akan datang kembali untuk memperjuangkan.
Pria serius bakal berusaha meyakinkan keluarga si perempuan bahwa dirinya adalah calon menantu yang baik. Kalau hasilnya tetap ditolak, barulah pria serius akan berlapang dada dan menganggap perempuan itu bukan jodohnya.
Memutuskan taaruf artinya siap mematuhi aturan yang jelas berbeda dengan dunia pacaran. Hanya pria dengan prinsip serius yang mampu melakoni adab taaruf dengan baik.