Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nggak Tahan Sakitnya Patah Hati? Mungkin Kamu Bisa Lakukan 9 Hal Ini

dramabeans.com

Diselingkuhin pacar? Ditolak gebetan? Ditinggal nikah? Diputusin pas lagi sayang-sayangnya? Saking sakitnya, rasanya pengin sakit gigi aja daripada sakit hati?

Eits, tenang. Nggak perlu mikir kayak gitu. Sakit gigi itu lebih nyiksa, lho! Tapi bukan itu fokusnya. Kalau kamu sedang ngerasain patah hati yang rasanya menusuk sampai ke seluruh tulang halah lebay, mungkin kamu bisa nyobain sembilan hal ini. Siapa tahu, patah hatimu bisa sedikit terobati

1. Menyingkirlah sejenak

dramabeans.com

Perasaanmu nggak karuan lihat mantan jalan sama selingkuhannya? Atau kamu capek denger teman-temanmu ngomongin soal gebetanmu yang ternyata sebentar lagi lamaran? Atau geregetan pengen nyleding tetangga yang masih demen ngegosipin kamu yang ditinggal nikah pacarmu?

Menyingkirlah. Menjauhlah dari mereka sejenak. Kamu butuh space untuk menenangkan diri.  Hati dan pikiranmu perlu dinetralkan dari sumber patah hatimu.

2. Kelilingi dirimu dengan dukungan

dramabeans.com

Manusia itu makhluk sosial. Mereka butuh orang lain untuk bisa bertahan hidup. Apalagi kamu yang sedang dalam kondisi rapuh-rapuhnya begini.

Kamu butuh support dari orang lain untuk menguatkanmu, memberimu motivasi, atau sekadar mengatakan hal klise seperti "kamu akan baik-baik saja."

3. Kendalikan amarahmu

dramabeans.com

"Kuingin marah, melampiaskan. Tapi kuhanyalah sendiri di sini.

Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada, bahwa hatiku kecewa..."

Kalau kamu BCL sih, silakan saja ya nyanyi maksudnya, bukan beneran marah.

Sedang patah hati nggak otomatis membuatmu boleh meluapkan amarah sembarangan, apalagi di tempat umum. Kamu mungkin sedang patah hati akut dan pengin ngelempar semua barang yang ada di hadapanmu, tapi nggak semua orang bisa related sama keadaanmu. Jadi, kondisikan amarahmu.

4. Rasakan emosimu, terimalah kenyataan

dramabeans.com

Patah hati itu sakit. Banget. Dan nggak dosa buat meluapkan rasa sakit itu. Menangislah kalau memang kamu pengin nangis. Teriaklah kalau kamu memang pengin teriak. Biar semuanya keluar dan kamu lega. Setelah itu, terimalah kenyataan bahwa mungkin kalian memang tidak ditakdirkan untuk bersama.

5. Bicarakan dengan orang-orang terdekat

dramabeans.com

Kalau menangis semalam masih belum cukup untuk membuat hatimu lega, coba bicarakan dengan orang terdekat. Boleh sahabat atau keluarga, siapa pun yang bisa jadi pendengar yang baik.

Di kondisimu yang sekarang kamu cuma butuh didengarkan, dimengerti, dan merasa bahwa ada orang lain yang berpihak padamu.

6. Self-reflection

dramabeans.com

Saat perasaanmu sudah agak tenang, cobalah untuk berdiam sejenak lalu refleksi diri. Renungkan dengan pikiran jernih, apa yang membuat semua ini terjadi. Nggak harus menyalahkan siapa pun, apalagi sampai menyalahkan dirimu sendiri. It's a big NO!

Ada hikmah di balik semua musibah. Ada rencana lain dari hatimu yang dibuat patah. Ingat, hal yang tidak membunuhmu akan membuatmu lebih kuat.

7. Jangan lupa bergembira

dramabeans.com

Nggak perlu lama-lama larut dalam kesedihan. Hibur jiwa dan ragamu biar kembali fresh karena life must go on.

Ajak sahabat dan teman-temanmu jalan-jalan atau nongkrong bareng atau video conference ramai-ramai. Buat suasana semenyenangkan mungkin biar kamu nggak punya waktu buat bersedih lagi.

8. Bersiap untuk kemungkinan hubungan baru

dramabeans.com

"...masih banyak cowok atau cewek lain!"

Mungkin itu salah satu kalimat penghibur yang sering kamu dengar. Dan itu nggak salah.

Jangan sampai patah hatimu bikin kamu trauma untuk memulai hubungan yang baru. Apalagi kalau akhirnya bikin kamu malas dekat sama orang lagi. Siapa tahu justru jodohmu sekarang sedang nunggu kesempatan buat bisa ketemu sama kamu.

9. Hidupmu, keputusanmu

dramabeans.com

Pada akhirnya kamu sendiri yang memutuskan mau langsung membuka hati untuk cinta yang baru, mau fokus menyembuhkan patah hati dengan menyibukkan diri, atau memilih rehat dari dunia percintaan.

Kamu harus yakin apa pun itu keputusanmu. Karena ini hidupmu, dan kamu berhak untuk bahagia lagi. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us