5 Sisi Sedih Mencintai Tanpa Dicintai, Bukan Hubungan yang Ideal

- Cinta harus bersambut, bukan hanya dari satu pihak. Jatuh cinta sendirian akan membawa luka bertubi-tubi dan kepedihan yang tak kunjung berakhir.
- Percaya bahwa cintamu akan mengubahnya adalah angan-angan semata. Mencintai tanpa dicintai hanya akan membuatmu terus menderita dan terombang-ambing.
- Melupakan perasaanmu jika tidak ada balasan yang setara adalah langkah bijak. Berjuang secukupnya dan batasi waktu dalam mencintai orang yang tak mampu membalasnya dengan sepadan.
Idealnya, hubungan romantis dibangun di atas cinta yang datang dari dua arah. Tentu siapa yang jatuh cinta duluan bukan masalah. Terpenting cintamu akhirnya bersambut. Dalam hubungan tersebut, kalian akan sama-sama bahagia. Keadaannya amat berbeda dengan apabila dirimu jatuh cinta sendirian.
Kamu seperti penggemar berat seseorang yang sama sekali gak menaruh perhatian lebih padamu. Dengan kegigihan usahamu untuk mendekatinya, kalian bisa saja berpacaran bahkan menikah. Namun, bahaya sekali jika hubungan kalian telah sejauh itu tetapi cinta masih saja cuma datang darimu.
Cepat atau lambat dirimu bakal merasakan luka bertubi-tubi dari hubungan gak sehat ini. Kamu bukan matahari yang mampu menyinari bumi tanpa mengharapkan balasan cahaya. Dirimu hanya manusia biasa yang dapat mengalami sisi sedih mencintai tanpa dicintai. Sampai kapan kamu kuat menanggung kepedihan seperti di bawah ini?
1. Dia gak pernah ada untukmu

Dengan rasa cintamu yang membara tentu kamu akan selalu ada untuknya di mana pun, kapan pun, serta untuk keperluan apa saja. Bisa berada di sisinya adalah kebahagiaan buatmu. Dirimu bahkan merasa amat bangga dan terhormat apabila dapat memberikan bantuan setiap ia membutuhkannya.
Akan tetapi, perasaan seperti itu gak akan abadi. Kamu pada akhirnya bakal lelah sendiri terlalu mengabdi pada orang yang dicintai. Bakal lain urusannya seandainya dia melakukan hal yang sama untukmu. Kasih berbalas kasih memberimu kepuasan batin. Sementara itu, ia bahkan menunjukkan ketidakpedulian yang luar biasa padamu.
Sesusah apa pun dirimu, dia tidak pernah ada buatmu barang sekejap. Malah di setiap momen genting begini ia menghilang. Atau, kamu mengetahui keberadaannya tetapi dia memilih bersenang-senang sendiri. Dirimu gak bisa mengharapkan kepekaannya. Andai kamu memintanya buat menemanimu pun cuma penolakan yang diperoleh.
2. Jadi korban perselingkuhan

Cinta seperti tali yang mengikatmu pada seseorang. Kamu mencintai dia, maka tidak terlintas lawan jenis lain dalam benakmu. Seluruh perhatian dan kasih sayangmu hanya untuknya. Tapi ingat bahwa orang yang kamu cintai mati-matian gak punya cinta yang sama.
Bukannya dia mencintaimu, boleh jadi diam-diam justru merasa muak dengan keberadaanmu. Ia tidak terikat secara batin sedikit pun denganmu. Hatinya masih tak bertuan. Dia merasa bebas mengarahkan perhatiannya pada siapa pun yang tampak lebih menarik darimu.
Soal perasaanmu sama sekali tidak menjadi perhatiannya. Ia bahkan mungkin tak merasa perlu sembunyi-sembunyi darimu saat menjalin kedekatan dengan orang lain. Jika kamu menegur dan memberitahunya bahwa tindakannya melukaimu, dia tetap masa bodoh. Bahkan boleh jadi ia mengatakan dengan tegas bahwa dia tidak pernah mencintaimu sehingga perselingkuhan itu bukan kesalahannya.
3. Sulit keluar dari hubungan yang toksik

Perselingkuhan seperti dalam poin sebelumnya juga tanda dari hubungan yang gak sehat. Namun, itu bukan satu-satunya sikap toksik pasangan yang menjebakmu dalam ketidakbahagiaan berlarut-larut. Sekadar sikap cuek, mudah membentak, atau sebutannya yang negatif padamu juga beracun. Seharusnya kamu bisa keluar dari hubungan seperti ini.
Tapi kenyataannya, mencintai tanpa dicintai terkadang menimbulkan sikap keras kepala yang luar biasa. Dirimu kehilangan energi untuk melawannya dan cuma pasrah dengan seluruh sikap toksiknya. Kamu seperti menjadikan diri sebagai bantalan yang menerima dengan tabah setiap agresivitasnya.
Lambat laun dirimu bahkan bisa membetulkan seluruh sikap toksiknya. Seolah-olah dia memang benar dan kamu yang salah sehingga pantas menerima perlakuan buruk darinya. Kesabaranmu terhadapnya tidak akan mengubahnya menjadi lebih lembut padamu. Justru dia makin menjadi-jadi dalam berbuat serta berkata jahat seakan-akan hatimu terbuat dari batu.
4. Hidup dalam angan-angan yang tak pernah menjadi nyata

Cinta cenderung membuat sejuta harapan tumbuh dalam hati. Meski asa itu tidak masuk akal, kamu berpegang kuat sampai seakan-akan sudah pasti bakal terjadi. Misalnya, dirimu berharap hingga yakin benar suatu saat dia akan mencintaimu. Bila sampai sekarang ia masih acuh tak acuh, kamu menekan diri buat terus bersabar.
Terkadang kamu juga menyalahkan diri sendiri seolah-olah cinta yang tidak kunjung tumbuh di benaknya karena kesalahanmu. Padahal, usahamu selama ini sudah maksimal. Pun seindah-indahnya anganmu sejatinya semu belaka. Tapi kamu memilih hidup dalam angan-angan itu sekalipun realitasnya jauh berbeda.
Kemungkinan paling menakutkan yang harus diantisipasi sejak sekarang adalah seandainya kesadaranmu baru timbul saat usiamu tak muda lagi. Kamu sadar tidak pernah dicintai olehnya terlepas dari setulus apa pun kasihmu padanya. Lama dibuai indahnya angan akan membuatmu sakit bukan main saat menyadari hal ini. Harapanmu dan realitas ternyata tidak pernah sejalan.
5. Menutup peluang kamu bahagia bersama orang yang tepat

Semua orang berhak berbahagia bersama orang yang tepat. Tapi kamu menghapus kesempatan itu dengan berkeras mempertahankan cintamu pada seseorang yang tidak merasakan hal sama. Hatimu selalu terombang-ambing antara cinta sekaligus luka sebab terdapat kebutuhanmu yang tak terpenuhi.
Di luar sana ada orang yang mencintaimu pun, kamu mengabaikannya. Dirimu terlalu fokus pada satu orang yang sebetulnya gak bisa diandalkan bakal menjadi pasangan yang baik buatmu. Pasangan yang akan mengimbangi perasaanmu sehingga kalian saling menjaga hati.
Sebesar apa pun rasa cintamu padanya, pahami bahwa ia bukan sosok yang tepat buatmu. Cintamu untuknya memang gak bisa dipadamkan dalam semalam. Namun, kamu dapat mulai menarik diri darinya dan melihat kemungkinan lain yang lebih baik dalam kehidupan asmaramu.
Ada sisi sedih mencintai tanpa dicintai dan hal ini gak bisa berlangsung lama-lama. Kamu hendak memperjuangkan perasaanmu pun mesti ada batasannya. Jangan habiskan seluruh waktumu buat mencintai orang yang gak mampu membalasnya dengan sepadan. Jatuh cinta seorang diri adalah situasi yang menyedihkan. Berjuang secukupnya saja lalu lupakan jika perasaanmu tak juga bersambut.