Putus cinta adalah momen yang hampir tak terhindarkan dalam kehidupan. Ketika hubungan yang kita harapkan bertahan lama harus berakhir, perasaan kecewa, kesedihan, dan bahkan rasa tidak berdaya sering kali datang begitu saja. Kita merasa kehilangan arah dan tidak tahu bagaimana melanjutkan hidup. Waktu seolah berhenti, dan kita terjebak dalam kenangan yang menyakitkan.
Kadang, rasa sakit hati ini bukan hanya karena kehilangan seseorang, tetapi juga karena perasaan kita yang terpuruk dan tak terkendali. Pikiran seperti, “Harusnya bisa lebih baik,” atau, “Kenapa ini terjadi?” malah membuat hati makin kacau. Namun, daripada terus larut dalam rasa sakit, kita bisa mulai melihat perpisahan sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
Filosofi stoicisme, yang berasal dari Yunani kuno, mengajarkan kita untuk menerima kenyataan, fokus pada apa yang bisa dikendalikan, dan menemukan kedamaian batin. Berikut lima prinsip stoicisme yang dapat membantu kamu bangkit setelah perpisahan: