ilustrasi dilamar (Unsplash.com/Andre Jackson)
Tanpa sadar kamu juga mulai jadi agresif untuk mendekat padanya dan menginginkan komitmen yang lebih serius meski usia kedekatan kalian baru sebentar. Memang benar ketika sebuah hubungan terasa nyaman dan lancar, sebuah komitmen layak diminta sebagai bentuk keseriusan dalam menjalin hubungan.
Namun, bukan berarti semua harus segera diwujudkan dengan mengedepankan agresivitas. Bukannya menyambut harapanmu, bisa jadi dia malah berpikiran kalau kamu punya “motif” lain dalam hubungan ini. Perlahan jatuh cinta yang berbalut sikap agresif malah akan membuat si dia lari dan meninggalkanmu.
Kelima hal tadi setidaknya bisa jadi gambaran kalau dampak dari jatuh cinta yang terlalu mengedepankan perasaan tanpa logika hanya akan membuat hubungan jadi tidak sehat. Jadi, berhentilah melakukan hal-hal minim logika saat rasa cintamu teras menggebu. Ingat, cinta boleh saja, tapi jangan sampai jadi budak cinta yang membuang logika.