cuplikan drama Nevertheless (dok. JTBC/Nevertheless)
Gestur dan perkataan keliru justru membuat diskusi kian alot. Terkait hal ini, Rosenthal juga menuturkan beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat membicarakan hal yang membuatmu kurang nyaman sama pasangan.
Pertama adalah jangan melotot, menggerutu, atau diam saja demi dapat respons. Hal ini gak bakal membantu pasangan untuk mengerti, malah bisa membuatnya bersikap defensif.
Kedua adalah mengatakan dengan jelas kekesalan yang kamu alami tanpa menyalahkan. Misalnya, "Aku gak suka caramu berbicara ketika kamu baru pulang."
Ketiga, ketika pasangan lupa sesuatu seperti tanggal jadian, coba katakan, "Aku mengandalkan bantuanmu buat mengingatnya, tapi kamu lupa. Aku jadi merasa bukan orang penting lagi." Bukan dengan kalimat seperti, "Kamu kenapa? Kenapa kamu gak bisa ingat hal kecil saja?"
Keempat, jangan berasumsi dan jelaskan dengan detail. Misalnya, "Aku pengin kamu ngerti kalau aku lagi suntuk dengan pekerjaan. Bisakah aku bercerita dan mendapatkan dukungan darimu?" Hindari bilang, "Kamu gak pernah ngerti ya? Kamu seharusnya tahu lebih jauh tentang ini."
Selanjutnya, bicaralah melalui pengalaman dengan fokus pada apa yang terjadi. Sebab, kemarahan yang benar adalah fokus pada perilaku yang membuatmu kurang nyaman, bukan dengan menyalahkan karakter pasangan.