Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan sukses (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjalani hidup di dunia memang hanya sekali dan tidak dapat diulangi. Maka dari itu, kita harus selalu semangat untuk mengejar sesuatu yang kita impikan. Pendidikan dan karier adalah dua hal yang harus selalu kita perjuangkan agar sampai pada puncak prestasi. 

Namun, bagaimana jika prestasi yang kamu raih justru menjadi bumerang dalam hubungan percintaanmu? Di mana pasangan merasa insecure dengan pencapaian yang kamu miliki. Berikut adalah tips dalam menghadapi situasi ini.

1. Identifikasi masalah yang sebenarnya

ilustrasi perempuan di depan laptop (pexels.com/Ivan Samkov)

Meski menghadapi peristiwa yang sama, respon yang diberikan tiap orang bisa saja berbeda, hal ini tergantung masing-masing individu. Ada orang yang senang dan bangga melihat pasangannya sukses dalam berkarier. Sebaliknya, orang bisa saja merasa insecure dengan prestasi pasangannya.

Jika pasanganmu termasuk golongan orang yang insecure, lebih baik identifikasi masalah yang sebenarnya. Bisa saja ia memiliki self esteem yang rendah sehingga merasa rendah diri di depanmu. Atau dia memiliki masa lalu yang gak menyenangkan. Yang jelas, prestasimu bukan sebuah masalah dan kamu tak perlu merasa bersalah atas hasil dari kerja kerasmu selama ini.

2. Beri dia dukungan

ilustrasi memberikan support pada pasangan (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Pasangan diibaratkan sebagai satu tim yang harus selalu kompak, bukan lawan yang harus saling mengalahkan satu sama lain. Prestasimu adalah kebanggaan bagi pasangan, begitu pun sebaliknya. Jika kamu mengalami kesulitan, sudah seharusnya dia memberikan bantuan.

Jika kamu memiliki pencapaian yang lebih tinggi, beri dia dukungan. Hal ini dilakukan agar pasangan merasa dihargai dan diperhatikan. Jangan meremehkan pencapaiannya, alih-alih termotivasi, hal ini justru bisa menghilangkan kepercayaan diri pasangan.

3. Ciptakan quality time

ilustrasi quality time (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika pasanganmu adalah orang yang tertutup, akan sulit baginya untuk berterus terang tentang apa yang sedang ia rasakan. Mungkin dia memutuskan untuk menyimpan semuanya sendiri, termasuk perasaan insecure-nya selama ini. Sayangnya, hal ini akan  berakibat buruk bagi hubungan.

Perasaan yang tidak diucapkan bisa saja mempengaruhi perilakunya. Misalnya, tiba-tiba dia menjadi pendiam dan kurang antusias menanggapi ucapanmu. Jika kamu menemukan tanda-tanda ini, luangkan waktu beberapa saat untuk mengajaknya bicara berdua. Dengan quality time, kamu bisa meminta dia untuk mengungkapkan isi hatinya.

4. Hati-hati dengan manipulasi

ilustrasi pasangan (pexels.com/Rodnae Production)

Manipulasi emosional merupakan hal yang kerap terjadi pada sebuah hubungan relationship. Misalnya, seseorang yang merasa insecure dengan pencapaian pasangannya akan menjadikan hal tersebut sebagai senjata untuk menyerang psikologi pasangannya. Akibatnya, pasangan akan merasa bimbang dan mempertanyakan diri sendiri, apakah selama ini ia memang penyebab dari masalah dalam hubungannya.

Jika kamu mengalami hal tersebut, mungkin saat ini kamu sedang berada pada hubungan yang toksik. Hal yang harus diingat adalah menjadi seorang yang berprestasi bukan merupakan sumber keretakan hubungan dan jangan sampai kamu menjadi korban manipulasi pasangan.

5. Ajak dia untuk maju bersama

ilustrasi pasangan sedang berdiskusi (pexels.com/Cottonbro)

Dengan pencapaian yang telah kamu raih, pastinya kamu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. Manfaatkan kemampuanmu untuk membantu orang lain di sekitar, terutama pasanganmu sendiri.

Daripada membiarkannya untuk diliputi rasa tidak percaya diri, lebih baik ajak dia untuk maju bersama. Dengan begini, pasangan akan semakin termotivasi untuk berkembang dan kamu menjadi orang yang berjasa dalam proses pendewasaan hidupnya.

Demikian adalah lima tips yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi rasa insecure pasangan. Pada intinya, menjadi seseorang yang berprestasi adalah sesuatu yang membanggakan. Akan lebih baik lagi jika kamu bisa memanfaatkannya untuk sesama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team