Ketika Ayah harus pergi meninggalkan kamu terlebih dahulu, tentu rasa sedihnya luar biasa. Apalagi kamu adalah anak sulung perempuan yang harus menjaga ibu dan adik-adikmu.
Karaktermu bisa berubah seiring dengan rasa tanggung jawabmu. Berikut ini yang dirasakan anak sulung perempuan ketika harus kehilangan Ayah di usia muda.
Walau hati ini sedih, kita tetap harus terlihat tegar. Tak jarang senyum pun dipaksakan demi menguatkan ibu dan adik-adik kita.
Kehilangan orang yang kamu sayangi tetap saja menyedihkan. Kamu seringkali menangis diam-diam di dalam kamar. Selesai menangis, kamu segera menghapus air matamu seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Melihat orang lain jalan dengan ayahnya, tak jarang timbul rasa iri sedikit di hatimu. Ini wajar kok. Rasa iri tersebut karena kamu merindukan ayah.
Kamu menjadi teman diskusi ibumu setelah ayah tiada. Seringkali ibu meminta pendapatmu dalam memutuskan sesuatu. Jadi biar kamu sibuk, sempatkan ngobrol dengan ibu setiap hari biar tidak kesepian.
Banyak juga lho anak perempuan yang harus jadi tulang punggung keluarga menggantikan ayahnya. Seringkali mereka juga harus putus sekolah demi menjadi tulang punggung keluarga. Jadi bersyukurlah kalau kamu mampu menyelesaikan sekolahmu.
Tanpa disadari, kamu jadi lebih protektif terhadap ibu dan adik-adikmu. Mulai dari mengecek keberadaan mereka setiap saat, sampai menilai orang-orang yang dekat dengan mereka.
Hal ini karena kamu takut kehilangan mereka. Tapi jangan lupa mereka juga perlu privasi yang patut kamu hargai.
Biar bawel, kamu tetaplah sosok kakak yang sangat dihormati adik-adikmu. Pengorbanan dan perjuanganmu menjadikan kamu sebagai kakak terbaik bagi adik-adik. Jadi, tetap jadi contoh kakak yang baik ya.
Hal-hal yang biasa dilakukan ayahmu seperti membawakan barang belanjaan yang berat hingga membetulkan keran yang bocor, mendadak kamu bisa melakukannya. Itu karena kamu sangat diandalkan oleh ibu dan adik-adikmu.
Secara tak sadar, karakter cowok idaman merupakan gambaran dari karakter ayahmu. Karena setiap ayah adalah cinta pertama anak perempuannya.
Bagaimanapun perjuanganmu, kebahagiaan ibu dan adik-adikmu adalah tujuan utamamu. Melihat senyuman mereka sudah cukup membuatmu bahagia. Ayah pasti bangga di sana melihatmu.