Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Umum saat Thrifting Pertama Kali, Jangan Asal Murah!

ilustrasi belanja (pexels.com/Sam Lion)
ilustrasi belanja (pexels.com/Sam Lion)

Thrifting punya penggemar tersendiri karena bisa menemukan barang bagus dengan harga miring itu dinilai seru. Namun, meski kelihatannya simpel, pengalaman thrifting pertama kali sering bikin orang kebingungan. Banyak yang langsung asal ambil karena harganya murah, lalu baru sadar kalau barangnya ternyata gak terpakai.

Wajar kalau pertama kali beli barang bekas kamu belum tahu trik dan jebakannya. Kadang kamu jadi impulsif, merasa semua barang murah itu wajib dibeli. Padahal sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya thrifting kamu tepat sasaran. Berikut, lima kesalahan yang harus dihindari saat thrifting pertama kali.

1. Tidak mengecek kondisi barang secara detail

Thrifting
ilustrasi belanja barang thrift (pexels.com/Ron Lach)

Barang thrifting itu punya sejarah panjang yang terlihat jelas dari kondisinya. Kesalahan yang sering dilakukan pemula adalah hanya fokus pada harga murah sampai lupa mengecek kualitas barang. Akhirnya, begitu dibawa pulang baru sadar ada noda membandel, jahitan lepas, resleting macet, atau sobek.

Saat thrifting di toko, luangkan waktu untuk memeriksa tiap detail. Lihat bagian dalam, periksa sela-sela kantong, cek resleting, dan pastikan bahannya masih kuat. Cek apakah barangnya masih layak dicuci tanpa merusak bentuk atau warnanya. Sebab, ada beberapa pakaian berbahan khusus yang butuh dry cleaning agar tidak rusak.

2. Terlalu impulsif karena harga murah

ilustrasi belanja (pexels.com/ Karolina Grabowska)
ilustrasi belanja (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Harga murah itu memang menggoda, apalagi kalau kamu baru pertama kali belanja dan ngelihat pilihan barangnya banyak banget. Namun, justru itu yang bikin sebagian orang kalap. Barang-barang yang kelihatan lucu atau vintage sering langsung dibeli tanpa mikir apakah sebenarnya cocok dipakai sehari-hari atau tidak.

Belanja impulsif kayak gini bikin lemari kamu penuh barang thrifting yang ujung-ujungnya gak pernah dipakai. Kalau kamu ingin thrifting, coba buat daftar kebutuhan dulu. Misalnya kamu lagi cari outer oversized, celana high waist, atau kemeja. Daftar ini bisa jadi panduan biar kamu tetap fokus dan gak tergoda barang lain.

3. Tidak tahu ukuran yang pas buat tubuhmu

Belanja
ilustrasi belanja (pexels.com/Sam Lion)

Ukuran pakaian thrifting sering gak konsisten, terutama kalau datang dari berbagai merek luar negeri. Banyak pemula langsung membeli hanya karena label ukuran terlihat pas, padahal sebenarnya bisa jauh berbeda. Ukuran “M” di Jepang tentu beda dengan ukuran “M” di Amerika, apalagi dipakai orang Indonesia.

Waktu thrifting, coba pakaian yang akan dibeli. Kalau gak bisa, kamu bisa bawa meteran kecil untuk mengukur pinggang, dada, atau panjang baju. Untuk thrifting online, selalu cek size chart atau minta detail ukuran ke penjual. Biasanya penjual yang berpengalaman sudah terbiasa memberikan ukuran lengkap seperti lingkar dada, panjang baju, panjang lengan, dan lebar bahunya.

4. Mengabaikan bau, noda, atau tanda-tanda jamur

Pakaian
ilustrasi pakaian (pexels.com/Liza Summer)

Bau adalah salah satu indikator penting dalam dunia thrifting, tapi sering banget diabaikan pemula. Barang bekas yang sudah lama disimpan biasanya punya bau apek atau lembap. Kalau baunya masih ringan, mungkin bisa hilang setelah dicuci. Namun, kalau baunya sudah menusuk atau jamuran, proses menghilangkannya bisa sangat sulit, bahkan hampir mustahil.

Selain bau, perhatikan juga noda atau bercak yang mungkin muncul karena jamur atau penyimpanan yang salah. Ada noda yang bisa dihilangkan, tapi ada juga yang permanen. Misalnya, noda tinta atau karat biasanya sulit hilang meskipun sudah dicuci berkali-kali. Kalau kamu lihat tanda-tanda jamur yang tebal atau menyebar, sebaiknya jangan dibeli.

5. Tidak memerhatikan bahan dan cara perawatannya

Mencuci
ilustrasi mencuci (pexels.com/rdne)

Setiap material punya karakter berbeda, dan ini penting banget untuk dipahami sebelum membeli barang thrifting. Banyak pemula asal ambil baju, tapi lupa mengecek label bahan. Kalau bahannya mudah kusut, gampang robek, atau butuh perawatan khusus, kamu harus siap dengan ekstra effort.

Beberapa bahan seperti wool, suede, atau silk biasanya tidak bisa dicuci sembarangan. Kalau kamu bukan tipe orang yang suka ribet, mungkin kamu akan kesulitan merawatnya. Sebaliknya, bahan seperti katun, poliester, atau denim jauh lebih mudah di-handle dan cocok buat kamu yang ingin thrifting praktis.

Thrifting memang seru sekaligus memuaskan kalau dilakukan dengan cara yang tepat. Lima kesalahan di atas paling sering dialami pemula, dan dengan mengetahui cara menghindarinya, pengalaman thrifting-mu dijamin jadi lebih efektif dan menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us

Latest in Life

See More

Kalender Desember 2025: Daftar Libur Nasional dan Hari Penting

01 Des 2025, 12:22 WIBLife