Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rambut kusam (pexels.com/Moose Photos)
ilustrasi rambut kusam (pexels.com/Moose Photos)

Rambut adalah salah satu aset yang terbukti bisa memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Model rambut juga memberikan kesan pertama, bahkan memengaruhi suasana hati sehari-hari. Ada kalanya gaya rambut lama bikin nyaman, tapi justru membuat tampilan jadi monoton dan kurang segar.

Potongan rambut baru bisa jadi cara paling sederhana untuk memberi energi baru dalam hidupmu. Jangan ditunda, karena semakin lama kamu menunggu, semakin besar kemungkinan rambut terlihat kusam dan kehilangan bentuknya. Kalau kamu lagi bingung, coba perhatikan tanda-tanda sudah saatnya pergi ke salon berikut ini!

1. Ujung rambut bercabang dan kering

ilustrasi menyisir rambut (pexels.com/karolina grabowska)

Salah satu tanda untuk segera potong rambut adalah ujung rambut yang bercabang. Kondisi ini biasanya muncul karena paparan panas dari hair dryer, catokan, atau terlalu sering terkena sinar matahari. Rambut yang bercabang ini bakal sulit terlihat rapi meski sudah ditata berkali-kali.

Nah, dengan potong rambut secara rutin bisa membantu menghilangkan cabang sekaligus menjaga rambutmu tetap sehat. Jadi, kalau sisirmu sering nyangkut di ujung rambut atau teksturnya mulai terasa kasar, mungkin saatnya kamu ganti gaya rambut.

2. Bentuk potongan lama sudah gak jelas

ilustrasi rambut keriting (unsplash.com/tamasp)

Setiap potongan rambut punya masa keemasannya. Setelah beberapa minggu atau bulan, bentuknya mulai berantakan dan sulit ditata seperti dulu. Misalnya, rambut bob yang awalnya tegas jadi terlihat gak simetris, atau layer yang dulu memberi volume sekarang justru bikin rambut tampak acak-acakan.

Kalau kamu butuh waktu lama tiap pagi hanya untuk menata supaya terlihat rapi, itu pertanda gaya rambutmu sudah kehilangan bentuk. Dengan potongan baru, kamu bisa menghemat waktu styling dan tetap terlihat fresh tentunya.

3. Rambut rontok atau terasa berat

ilustrasi menyisir rambut (pexels.com/Yan Krukau)

Rambut panjang memang terlihat cantik, tapi kalau terlalu berat bisa membuat kulit kepala terasa tegang dan akhirnya memicu kerontokan. Beban rambut juga kadang bikin kamu gampang berkeringat dan gak nyaman, apalagi saat cuaca panas.

Memangkas rambut sedikit saja bisa mengurangi beban di kepala sekaligus membuatmu merasa lebih ringan. Selain lebih sehat, kamu juga bisa mencoba gaya baru yang lebih sesuai dengan aktivitas sehari-hari.

4. Bosan dengan penampilan lama

ilustrasi menatap cermin (unsplash.com/carolineveronez)

Kadang, alasan terbesar untuk potong rambut bukan soal kesehatan, tapi rasa bosan. Kalau kamu merasa foto-foto lama selalu menunjukkan gaya rambut yang sama, mungkin sudah waktunya melakukan perubahan. Penampilan baru bikin semangat, apalagi kalau kamu sedang ingin menghadapi fase baru.

Sebenarnya, gak perlu langsung ekstrem dengan mengubah rambut panjang secara drastis. Cukup ganti poni, coba layer, atau bereksperimen dengan warna. Perubahan kecil ini bisa memberi kesan segar yang bikin kamu lebih percaya diri, lho!

5. Ada momen atau kesempatan baru

Ilustrasi backpacker wanita (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Potongan rambut sering dikaitkan dengan babak baru dalam hidup. Misalnya, mau mulai kerja di tempat baru, punya acara penting, atau sekadar ingin menutup chapter lama. Gaya rambut baru bisa jadi simbol perubahan positif.

Selain itu, potongan yang segar juga bikin kesan pertama lebih baik saat bertemu orang baru. Jadi kalau ada momen spesial yang bakal datang, jangan ragu untuk menjadikannya alasan untuk pergi ke salon, ya!

Menunda potong rambut sering kali bikin penampilan jadi kehilangan daya tarik tanpa disadari. Dengan sedikit keberanian untuk berubah, potongan rambut baru bisa bikin energi dan rasa percaya dirimu meningkat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team