Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alasan Seseorang Sering Ingin Potong Rambut saat Emosi Kacau

ilustrasi potong rambut (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
Intinya sih...
  • Merasa butuh kontrol atas hidup
  • Ingin menandai awal yang baru
  • Mencari distraksi dari rasa sakit emosional

Pernahkah kamu merasakan keinginan besar untuk potong rambut saat hatimu lagi berantakan? Entah setelah bertengkar dengan pasangan, dihantam deadline, atau sekadar merasa stuck dengan hidup yang rasanya begitu berat. Ternyata, keinginan itu bukan sekadar impulsif tanpa makna.

Banyak orang memilih potong rambut saat emosinya sedang kacau karena merasa langkah kecil ini bisa membawa perubahan besar. Ada rasa puas ketika melihat penampilan yang berbeda setelah potong rambut. Namun, di balik itu, ternyata ada makna psikologis yang lebih dalam dari sekadar gaya semata.

Berikut lima alasan kenapa seseorang ingin potong rambut saat emosi kacau. Siapa tahu, setelah membacanya, kamu jadi lebih memahami dirimu sendiri. Atau setidaknya, kamu bisa menahan diri sebelum menyesal karena potong rambut tanpa perhitungan.

1. Merasa butuh kontrol atas hidup

ilustrasi pergi ke salon (pexels.com/Rene Terp)

Saat emosi sedang berantakan, kita merasa kehilangan kendali atas banyak hal dalam hidup. Akhirnya, memotong rambut menjadi cara paling cepat untuk mengambil kembali rasa kontrol itu. Rambut yang dipotong memberi sensasi "aku masih bisa mengatur sesuatu".

Di tengah hidup yang tidak pasti, potong rambut memberi rasa pasti meski hanya sebentar. Setidaknya, kita tahu hasil akhirnya dan kita yang menentukannya. Dari situ, timbul rasa lega meski masalah utama belum selesai sepenuhnya.

2. Ingin menandai awal yang baru

ilustrasi potong rambut (pexels.com/Jose Ricardo Barraza Morachis)

Saat hati sedang merasa begitu lelah dan emosi kacau, ada dorongan untuk memulai segalanya dari awal. Potong rambut menjadi simbol perubahan yang paling sederhana dan nyata. Kamu merasa telah memasuki babak baru kehidupan.

Dengan gaya rambut baru, kita merasa seperti punya lembaran baru dalam hidup. Rasanya seperti meninggalkan semua beban yang menempel di rambut lama. Karena itu, potong rambut sering dianggap ritual untuk menata ulang diri sendiri.

3. Mencari distraksi dari rasa sakit emosional

ilustrasi gaya rambut baru (pexels.com/RDNE Stock project)

Emosi yang berantakan seringkali membuat kita tidak betah berdiam diri saja. Potong rambut bisa menjadi distraksi yang langsung terasa hasilnya. Kita bisa sejenak melupakan masalah yang menguras emosi beberapa waktu belakangan ini.

Proses memotong rambut dan melihat hasilnya di cermin menciptakan sensasi fresh. Pikiranmu terdistraksi oleh bentuk poni baru atau layer yang lebih tipis. Momen ini memberi ruang napas sebelum kembali menghadapi realita.

4. Meningkatkan rasa percaya diri yang sedang turun

ilustrasi berkaca (pexels.com/Paola Diaz)

Saat kita sedang sedih atau marah, rasa percaya diri juga ikut menurun drastis. Potong rambut memberi ilusi positif tentang penampilan baru. Saat orang memuji, kita merasa lebih baik dari sebelumnya.

Hal ini menumbuhkan perasaan dihargai meski hanya karena perubahan penampilan. Lama-lama, sedikit demi sedikit, rasa percaya diri itu tumbuh kembali. Karena itu, banyak orang menjadikan potong rambut sebagai booster suasana hati.

5. Ekspresi diri tanpa perlu banyak kata

ilustrasi potong rambut (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ketika kata-kata sulit keluar untuk mengekspresikan emosi, potong rambut menjadi bahasa tubuh yang paling jelas. Kita ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa kita sedang berubah. Potong rambut bisa menjadi bentuk perlawanan atau sekadar ekspresi tanpa penjelasan panjang.

Kadang, potong rambut juga menjadi cara untuk masuk ke versi baru dari diri sendiri. Tidak semua orang berani mengungkapkan perasaan dengan jujur. Jadi, potong rambut menjadi cara praktis untuk mengekspresikan isi hati tanpa drama.

Potong rambut memang tidak menyelesaikan semua masalah yang sedang kamu hadapi, namun tidak ada salahnya dilakukan dengan pertimbangan matang jika memang meringankan perasaanmu. Kalau kamu ingin potong rambut saat emosi kacau, coba tanyakan dulu pada dirimu, apakah itu benar-benar untukmu atau hanya pelarian sesaat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us