Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi eksfoliasi wajah untuk mencegah penuaan dini (pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi eksfoliasi wajah untuk mencegah penuaan dini (pexels.com/Anna Tarazevich)

Paparan polusi, sinar matahari, dan stres sering kali membuat kulit tampak kusam dan mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan seperti garis halus dan kerutan. Gak hanya penggunaan skincare yang rutin untuk mencegahnya, kamu juga perlu melakukan eksfoliasi, lho.

Eksfoliasi gak hanya ampuh mengangkat sel kulit mati, tapi juga merangsang regenerasi sel kulit baru sehingga kulit terlihat segar dan kenyal.  Itulah mengapa peran eksfoliasi wajah untuk mencegah penuaan dini menjadi salah satu langkah penting dalam rutinitas perawatan kulitmu, nih. Agar hasilnya makin maksimal, kamu perlu memahami cara kerja eksfoliasi berikut ini, ya!


1. Mengapa eksfoliasi jadi langkah wajib untuk kulit awet muda?

ilustrasi eksfoliasi wajah (pexels.com/Anna Tarazevich)

Banyak orang mengira eksfoliasi hanya berguna untuk mencerahkan kulit, padahal manfaatnya jauh lebih luas, lho. Dengan mengangkat lapisan sel kulit mati, eksfoliasi membantu meningkatkan penyerapan skincare lain seperti serum dan pelembap sehingga hasilnya lebih maksimal. 

Selain itu, eksfoliasi juga efektif meningkatkan produksi kolagen, protein penting yang menjaga elastisitas kulit. Tanpa kolagen yang cukup, kulit akan lebih cepat mengalami kendur dan garis halus. Eksfoliasi yang tepat dapat memperlambat proses ini dan membuat kulitmu tampak lebih kencang dan sehat, deh.


2. Pilih jenis eksfoliasi yang tepat untuk tipe kulitmu

ilustrasi eksfoliasi wajah (pexels.com/Anna Tarazevich)

Ada dua jenis eksfoliasi yang bisa kamu pilih, yaitu physical exfoliation (mekanis) dan chemical exfoliation (kimiawi). Eksfoliasi fisik memakai butiran scrub atau alat seperti facial brush untuk mengangkat sel kulit mati secara langsung. Cocok untuk kamu yang ingin hasil instan, tetapi harus dilakukan dengan lembut agar gak mengiritasi kulit.

Eksfoliasi kimiawi menggunakan bahan seperti AHA (alpha hydroxy acid), BHA (beta hydroxy acid), atau PHA (polyhydroxy acid) yang bekerja melarutkan sel kulit mati tanpa digosok. Jenis ini lebih ramah untuk kulit sensitif jika digunakan dengan konsentrasi yang tepat. Produk seperti toner atau serum eksfoliasi bisa menjadi pilihanmu, ya.


3. Bahan eksfoliasi yang terbukti efektif melawan penuaan

ilustrasi toner eksfoliasi (pexels.com/Doğu Tuncer)

AHA seperti glycolic acid dan lactic acid dikenal ampuh membantu meratakan tekstur kulit dan memudarkan noda hitam. BHA seperti salicylic acid efektif membersihkan pori-pori dan cocok untuk kulit berminyak atau berjerawat. Sedangkan PHA lebih lembut, cocok untuk kulit sensitif, sekaligus membantu hidrasi kulit.

Kamu juga bisa mencoba enzim alami dari pepaya (papain) atau nanas (bromelain) yang bekerja sebagai eksfoliator lembut. Selain efektif, bahan-bahan ini memberikan sensasi segar dan alami saat digunakan.

4. Jangan berlebihan melakukan eksfoliasi agar gak merusak kulit

ilustrasi eksfoliasi wajah (pexels.com/Polina Kovalev)

Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah frekuensi eksfoliasi terlalu sering yang justru merusak skin barrier dan membuat kulit iritasi. Idealnya, eksfoliasi dilakukan 1-3 kali seminggu tergantung jenis kulit. Kulit kering biasanya cukup sekali, sedangkan kulit berminyak bisa 2-3 kali.

Cara melakukan eksfoliasi untuk merawat kulit:

1. Oleskan sedikit bahan eksfoliasi pada kulit basah atau campurkan dengan produk pembersih biasa untuk pengelupasan ekstra lembut.

2. Pijat wajah dengan gerakan memutar ringan sekitar 30 detik.

3. Bilas sampai bersih dengan air hangat, lalu tepuk-tepuk hingga kering.

4. Dilanjutkan memakai masker pelembap, serum, atau krim.

Gunakan pelembap setelah eksfoliasi untuk mengunci kelembapan kulit, ya. Jangan lupa pakai sunscreen di siang hari karena kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari setelah eksfoliasi, lho.


5. Gunakan tekanan yang lembut untuk hasil yang maksimal

ilustrasi pijat wajah (pexels.com/Ivan Samkov)

Saat melakukan eksfoliasi fisik sangat penting untuk gak menggosok kulit terlalu keras. Tekanan yang berlebihan bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan luka mikro pada permukaan kulit yang halus. Lakukan gerakan melingkar ringan lebih efektif untuk mengangkat sel kulit mati tanpa merusak jaringan kulit yang sehat.

Selain itu, eksfoliasi yang terlalu keras bisa memicu peradangan dan membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Hal ini justru bisa mempercepat munculnya garis halus dan tanda penuaan dini. Dengan menggunakan tekanan yang lembut, kulitmu tetap terlindungi, nyaman, dan hasil eksfoliasi bisa lebih optimal.


6. Kombinasikan dengan skincare lain untuk perawatan kulit anti-aging

ilustrasi tabir surya (unsplash.com/BATCH by Wisconsin Hemp Scientific)

Eksfoliasi hanyalah satu bagian dari puzzle perawatan kulit. Setelah kulit bersih dari sel mati, gunakan serum dengan kandungan anti-aging seperti retinol, niacinamide, atau vitamin C. Ini membantu mempercepat regenerasi kulit dan merangsang produksi kolagen.

Tambahkan juga pelembap yang kaya akan ceramide atau hyaluronic acid untuk menjaga kelembapan kulit. Tak lupa, tambahkan pula sunscreen agar kulit terlindungi dari paparan sinar matahari. Kombinasi ini akan membuat kulitmu tampak lebih segar, kenyal, dan bercahaya.

Eksfoliasi wajah untuk mencegah penuaan dini bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga cara mencintai dirimu sendiri dengan merawat kulit sebaik mungkin, lho. Ingat, kesabaran tentu menjadi kunci karena perubahan signifikan gak terjadi dalam semalam. Yuk, jadikan eksfoliasi sebagai kebiasaan rutin untuk mendukung perjalananmu menuju kulit sehat dan awet muda!


l


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team