ilustrasi wanita merenung (Unsplash.com/ Japheth Mast)
Terakhir, doktrin yang sering disematkan pada perempuan yaitu harus mau nerima. Bukan maksudnya harus nerima diri apa adanya, tapi dipaksa untuk menerima hal-hal yang sebenarnya gak sesuai kehendaknya. Misalnya, perempuan sebaiknya gak menjadi seorang pembalap, tapi lebih baik mencari pekerjaan lain yang lebih ringan.
Padahal, tidak seharusnya perempuan dipaksa untuk memilih atau melakukan sesuatu yang memang tidak benar-benar mereka inginkan. Mereka juga bebas memilih jalan hidupnya sendiri atau bahkan melakukan hal-hal yang memang mereka inginkan. Lagi pula, sejak disosialisasikannya kesetaraan gender, setiap perempuan juga perlu lebih berani untuk berjuang mengejar mimpinya, kan.
Maka dari itu, hentikan doktrin bahwa perempuan harus selalu menerima. Jika terus dilakukan, mereka juga akan kesulitan untuk mengemukakan pendapat mereka bahkan pada hal-hal yang sebenarnya menyakitkan. Meskipun begitu, kita juga tetap harus menghargai dan meminta pendapat orang lain akan hal baik atau buruk, saat mengambil keputusan, ya.
Jadi, apakah kamu pernah mendengar dan menerima doktrin gak sehat seperti itu? Memang, menanggapi doktrin seperti itu rasanya gak mudah, salah-salah malah bisa berdampak negatif pada diri sendiri. Meskipun begitu, ingatlah bahwa kamu itu perempuan yang berharga dengan apa yang ada pada diri kamu saat ini. Jadi, jangan terlalu terpengaruh, ya.