TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Baihajar Tualeka, Kartini Maluku yang Percaya Betapa Mahalnya Perdamaian

#AkuPerempuan Mencetak generasi cinta damai dan toleransi adalah cara terbaik menciptakan perdamaian

Instagram.com/inamahu

Baihajar Tualeka, perempuan kelahiran 4 Februari 1974 merupakan aktivis perempuan dari Maluku dan dikenal sebagai inisiator perdamaian di Maluku. Pernah merasakan bagaimana sulitnya hidup di pengungsian karena konflik, Baihajar Tualeka berinisiatif mendirikan LAPPAN (Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak), sebagai wadah pemberdayaan perempuan dan anak serta diskusi antar lintas agama dan komunitas.

Bagaimana kisahnya?

1. Mama Bai, begitu perempuan ini akrab disapa, pernah terjebak konflik kerusuhan antar agama di Maluku tahun 1999

https://www.youtube.com/embed/FLYufJi9KXA

Konflik kerusuhan yang terjadi di Ambon tahun 1999 juga sempat ia rasakan. Hidup dalam kamp pengungsian, tanpa sekat antar pengungsi sehingga privasi tak lagi ada, tanpa sarana dan prasarana dan lingkungan yang kumuh pernah ia rasakan. Melihat anak-anak membawa bom molotov adalah kesehariannya.

2. Mencoba bangkit dari keterpurukan, Mama Bai memulai berjualan bubur ketan hitam di atas kapal

sapainstitut.or.id

Mama Bai mencoba bangkit dari keterpurukan dengan berjualan bubur ketan hitam di pelabuhan kapal. Ternyata, ide berjualan ini menjadi motivasi bagi ibu-ibu di sekitarnya. Banyak dari mereka yang ikut berjualan di atas kapal dan mendapatkan uang dari hasil jualan mereka.

Tentu saja ini membuatnya senang. Namun, kerendahan hati Mama Bai malah membuatnya menarik diri dari berjualan, dengan maksud tak ada niat persaingan berjualan antara ia dan ibu-ibu lainnya

3. Berjualan di kapal pun bukan tanpa risiko

Instagram.com/inamahu

Mama Bai menuturkan dalam buku "Aku Memilih Damai" bahwa selalu ada risiko saat ia dan teman-temannya berjualan di atas kapal. Beberapa temannya pernah tertembak bahkan mati oleh sasaran pelurus nyasar. Bahkan dalam ceritanya, ia dan temannya pernah tertinggal dalam kapal yang telah berlayar selama satu jam.

Untung saja, kapal mau untuk berbalik dan menurunkan mereka.

4. Namun siapa sangka, saat kerusuhan terjadi ia merupakan salah satu pembuat bom molotov dan slingshot

Instagram.com/inamahu

Tak disangka, pada awal konflik terjadi ia adalah pembuat bom molotov dan slingshot. Namun apa yang dilihatnya selama konflik, kekerasan hingga berujung kematian membuatnya berpikir apakah kekerasan dan konflik adalah satu-satunya solusi. Ternyata tidak.

5. Saat masa konflik terjadi pun, ia dan perempuan lainnya mendirikan kelompok SANUSA

Instagram.com/inamahu

Dikutip dari buku "Aku Memilih Damai", kondisi konflik mulai mereda namun belum dapat dikatakan aman. Mama Bai dan perempuan lainnya mulai untuk bertransaksi sayuran dengan komunitas lain. Perlahan, Mama Bai memberanikan diri untuk berdiskusi dan bercerita dengan komunitas Kristen.

Tak disangka, kedua komunitas yang bertikai ini berpandangan sama bahwa konflik mendatangkan derita, rasa tak aman dan takut. Hingga pada akhirnya tercetuslah suatu kelompok SANUSA (Saniri (perkumpulan) Satu Rasa) untuk menumbuhkan nilai-nilai kasih dan membagi duka.

Dengan slogan "DUKAMU-DUKAKU, SUSAHMU-SUSAHKU", siapa sangka perdamaian kecil dihadirkan dari perempuan-perempuan ini.

6. Semangatnya akan kedamaian di tanah Maluku mendorongnya mendirikan LAPPAN di tahun 2002

Instagram.com/inamahu

LAPPAN (Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak) merupakan salah satu bukti semangat perdamaian dari seorang Baihajar Tualeka. LAPPAN didirikan pasca konflik yang terjadi di Ambon dengan misi mulia sebagai upaya pemulihan kehidupan anak-anak dan perempuan pasca konflik, menjadi ruang pendidikan, konseling dan pemberdayaan, serta diskusi antar lintas agama dan komunitas dalam semangat menyebarkan perdamaian.

Ia berharap nantinya LAPPAN akan mencetak generasi penerus yang cinta akan kedamaian serta menumbuhkan nilai toleransi. 

7. Atas semangat perdamaian yang begitu kuat, Baihajar Tualeka menerima penghargaan

suarakita.org

Baihajar Tualeka tercatat sebagai Penerima Anugerah Saparinah Sadli tahun 2012. Sebuah penghargaan bagi perempuan Indonesia yang aktif menyuarakan keadilan dan menciptakan budaya damai di Indonesia.

Verified Writer

Dede Surya Pradipta

Pop news geek in superhero movie, comics, and series

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya