TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Seorang Perempuan yang Melakukan Aborsi Setelah Diperkosa

"Duniaku seakan runtuh"

chron.com

Adalah Erin, 30, seorang sales executive sukses, ibu dan istri. Namun, tak banyak yang mengetahui, bahwa 10 tahun lalu, Erin mengalami masa-masa tergelap di hidupnya. Seperti yang dilansir Medium.com, saat masih seorang mahasiswa, Erin diperkosa di sebuah pesta dan berakhir hamil. Satu dekade kemudian, Erin masih berjuang untuk dapat membicarakan tentang pemerkosaan yang terjadi padanya dan berpendapat tentang perkosaan yang terjadi selama ini.

Erin menghadiri sebuah pesta di rumah temannya. Sekitar 5 teman wanita dan 6 teman lelaki menghadiri pesta tersebut. Erin mengenal beberapa dari mereka yang merupakan temannya, tapi ada pula beberapa orang tak dikenali. Salah satu dari mereka adalah penggulat. Dia dan Erin berbincang, sebelum akhirnya minum minuman keras.

Setelah meneguk minuman, Erin tak begitu ingat apa yang terjadi padanya.

entrepreneur.com

Rupanya saat itu, mereka pergi ke bar dengan Erin yang mengemudi. Hal selanjutnya yang diingat oleh Erin adalah semuanya berubah menjadi gelap, dan ia terjatuh dari atap garasi. Erin mengalami patah tulang hidung dan tulang iga.

Ketika ditemukan terjatuh dari atap garasi, Erin tidak mengenakan celana. Seorang teman yang menemukan Erin saat itu mengatakan bahwa Erin tidak menggunakan celana dengan baju yang telah terkoyak. Lengan dan kakinya pun bengkak.

Ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

pexels.com

Teman Erin yang merupakan seorang suster, menyarankan Erin untuk memeriksakan dirinya di rumah sakit. Ketika berada di rumah sakit, para petugas medis juga melakukan tes pemerkosaan dan menyimpulkan bahwa sesuatu telah terjadi.

Baca Juga: Ini 10 Keuntungan Kalau Kamu Pacaran dengan Wanita yang Sudah Lama Jomblo

Erin menyadari bahwa dirinya hamil dan menjalani aborsi.

99pcwallpapers.com

Erin sama sekali tidak mau membayangkan kembali apa yang terjadi padanya. Ia mengalami trauma. Ia yang kala itu sedang tidak ingat pernah berhubungan seksual dengan siapa pun, menyadari bahwa dirinya hamil. Dunianya seakan runtuh.

Psikiater mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Erin adalah kasus pemerkosaan.Sekitar beberapa minggu setelahnya, Erin memutuskan untuk menjalani aborsi.

Aborsi yang dijalani sangat menyeramkan.

chron.com

Prosedur aborsi yang dijalankan oleh Erin saat itu sangat menyeramkan dan terasa lebih lama dari pada seharusnya. Ia merasa seperti menjalani prosedur untuk melahirkan, walau sebenarnya, tidak ada bayi yang dilahirkan, melainkan digugurkan.

Erin berusaha untuk menjalani kehidupannya kembali.

kaboompics.com

Setelah menjalani aborsi, Erin keluar dari kampusnya dan kembali ke rumah. Ia bekerja secara full-time, sebelum akhirnya kembali berkuliah kembali. Ia menyelesaikan kuliahnya 3 tahun lebih lambat dari seharusnya.

Untuk mengatasi traumanya, Erin lebih nyaman untuk menyebut kejadian ini sebagai kecelakaan, bukannya pemerkosaan.

theodysseyonline.com

Erin sama sekali tidak menyesal untuk menjalani aborsi tersebut, tapi ia selalu berpikir 'bagaimana jika?'. Dan setiap kali ia melihat anak berusia sekitar 9 atau 10 tahun, ia berpikir, bahwa sebenarnya bayi yang digugurkan bisa seumuran mereka sekarang.

Baca Juga: Jangan Ngaku Cewek Cerdas Kekinian Kalau Belum Baca 11 Website Ini!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya