TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fashion Show "Batik untuk Negeri" di Hari Batik Nasional 

Bentuk pelestarian ikon fesyen Indonesia

IDN Times/Fajar Laksmita

Surabaya, IDN Times - Fashion Show Batik dan acara workshop dari IWPI (Ikatan Wanita Pelukis Indonsia) telah diselenggarakan tepat pada Hari Batik Nasional pada Rabu (2/9) di Luminor Hotel, Jemursari, Surabaya. Acara ini menghadirkan desainer muda Ayu Mega, yang menampilkan beberapa koleksi batik dan busana tradisional lainnya seperti kebaya. 

Bagaimana kemeriahan pagelaran fashion show dan workshop singkat di Hari Batik Nasional ini? Berikut beberapa potret yang berhasil didokumentasikan di sepanjang acara. 

1. Fashion show tersebut menampilkan koleksi busana batik besutan desainer muda, Ayu Mega

IDN Times/Fajar Laksmita

Batik adalah identitas bangsa Indonesia. Pada Hari Batik Nasional, fashion show dengan tema Batik Untuk Negeri dihadirkan. Acara ini terdiri dari empat busana yang menggabungkan batik dengan kebaya.

Banyak orang menyukai batik. Banyak pula desainer yang fokus mengembangkan batik menjadi berbagai macam busana siap pakai yang mengikuti tren terkini. Salah satu desainer muda yang memprakarsai fashion show ini adalah Ayu Mega. Ialah Founder dan Owner dari Batikan.co. 

"Perkembangan batik di Surabaya sudah bagus karena sekarang sudah diakui oleh UNESCO. Jadi, banyak orang mulai mengenakan batik. Mulai dari anak sekolahan sampai pegawai kantoran," tambah Ayu.

2. Beberapa busana batik siap pakai dihadirkan dengan berbagai motif khas setiap daerah

IDN Times/Fajar Laksmita

Salah satu yang ditampilkan adalah kebaya khas Bali. Dengan warna merah, kebaya ini dipadukan dengan rok lilit batik selutut dan tambahan bros.

"Konsep busana yang ditampilkan berupa percampuran dari busana daerah nusantara. Misalnya brokat Bali, tenun NTT, dan batik Solo. Spesifikasinya tidak ada karena mengusung tema nusantara. Kalau perbedaan brokat satu dengan yang lain, bisa dilihat dari motifnya. Brokat Bali lebih padat dibanding brokat daerah lain," ujar Ayu.

Baca Juga: Hari Batik, 10 Inspirasi Batik Maudy Ayunda dari Kasual hingga Classy

3. Model batik yang dipamerkan lebih menyasar ke generasi millennial. Mulai dari kasual sampai acara formal, semua ada

IDN Times/Fajar Laksmita

Batik bukan hanya diminati oleh wanita dewasa, namun juga generasi muda. Biasanya, para customer menentukan warna, kemudian desainnya meminta ke desainer. Kebanyakan dari para generasi muda millennial lebih menyukai warna pastel. Namun, ada juga yang menyesuaikan dengan occasion.

"Pasar sudah menyasar ke generasi millennial. Mereka sudah sering memakai batik di berbagai acara, seperti untuk ke undangan pernikahan atau lamaran. Kebanyakan yang diminta adalah batik yang dipadukan dengan kebaya brokat," tambah Ayu Mega.

4. Tren batik untuk laki-laki biasanya menjurus ke kemeja, casual look yang bisa dipadukan dengan jeans

IDN Times/Fajar Laksmita

Model batik untuk laki-laki, biasanya berupa kemeja. Kemeja batik akan menghasilkan casual look apabila dipadukan dengan jeans. Sementara untuk perempuan, warna yang diusung pada fashion show cenderung merah dan putih. Laki-laki lebih condong ke warna netral karena jarang yang meminati warna-warna berani. 

"Untuk batik dengan hijab, lebih menjurus ke model abaya yang merupakan ciri dari dress muslim. Abaya batik bisa digunakan di acara formal atau kasual. Jika ingin digunakan secara formal, tinggal mengganti tas atau aksesoris yang dikenakan," tambahnya lagi.

Baca Juga: Hari Batik Nasional, Ini 5 Promo Makan Murah yang Bisa Kamu Nikmati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya