TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meski Jadi Minoritas, 9 Astronom Wanita Ini Hasilkan Temuan Mengagumkan!

Karena wanita juga bisa berperan besar

exoplanets.astro.yale.edu

Cara kamu melihat bintang saat ini telah dipengaruhi oleh banyak wanita tapi mungkin kamu belum mengetahui sebelumnya. Yap, astronomi adalah ilmu yang banyak didominasi pria dan hanya 10% yang wanita. 

Walaupun tidak banyak, namun wanita-wanita kuat ini membuktikan bahwa wanita juga bisa berperan besar dalam keberlangsungan dunia. Berikut sembilan nama dan wajah wanita yang patut diberi 'dua jempol' karena keberanian dan ketangguhannya selama menjadi seorang astronom. 

1. Vera Cooper Rubin: Dark matter detective.

bbc.co.uk

Di awal tahun 1970an, Vera Rubin berada dalam tim astronom bernama Kent Ford dan lainnya untuk belajar rotasi dari galaksi spiral. Rubin mendapat puluhan penghargaan dan kehormatan dalam membantu membaca sandi, bagaimana galaksi dan semesta ini dibangun. Kemudian, Rubin meninggal di usia 88 tahun pada tahun 2016 lalu.

2. Carolyn Porco: Queen of the rings.

nytimes.com

Carolyn Porco diketahui sebagai bintang rock di antara para astronom. Porco bukan hanya penulis yang produktif, dia juga banyak diwawancarai oleh media. Selain itu, Porco sempat melakukan penelitian inovatif yakni di awal tahun 1980an, Porco bekerja di Voyager untuk misi Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptun. Bahkan, Porco dianggap sebagai salah satu ahli terkemuka di cincin planet dan bulan yang mengelilingi planet luar angkasa. Sekarang, Porco memimpin tim pencitraan pada misi Cassini yang mengorbit Saturnus.

3. Nancy Grace Roman: Mother of the Hubble Space Telescope.

solarsystem.nasa.gov

Jauh sebelum kebanyakan wanita berkarir di bidang sains, Nancy Grace Roman telah bermimpi menjadi seorang astronom. Lahir pada tahun 1925, Nancy mengurus klub astronomi untuk temannya saat berusia 11 tahun dan tidak pernah berhenti meraih bintang. Nancy meraih gelar Ph.D. bidang astronomi di University of Chicago pada tahun 1949 dan menjadi kepala pertama NASA (National Aeronautics and Space Administration) astronomi dan perempuan pertama yang meraih posisi eksekutif di NASA.

Baca Juga: 9 Aplikasi Ini Ampuh Dampingi Kamu Wujudkan Resolusi Tahun 2017

4. Jocelyn Bell Burnell: Pulsar pioneer.

en.bilimakademisi.org

Pada tahun 1967, saat Jocelyn mengejar gelar doktor di Universitas Cambridge, ia mengobservasi signal denyutan aneh yang berasal dari jarak teleskop radio sekolah. Jocelyn masuk dalam daftar pengarang kedua di naskah penemuan pulsar. Jocelyn adalah perempuan pertama yang menjadi presiden dari Royal Society of Edinburgh, akademi nasional sains dan literatur.

5. Margaret J. Geller: Cartographer of the universe.

dartmouth.edu

Alam semesta adalah tempat yang besar, namun fakta ini tidak menghentikan Margaret Geller mencoba hingga ukuran semesta dapat dimengerti. Dari awal, tujuan Margaret adalah memetakan apa yang dapat dan tidak dapat dilihat di kosmos. Margaret memperoleh gelar Ph.D dari Princeton dan bersekolah di Harvard University. Margaret bekerja sebagai seorang ilmuwan senior di Smithsonian Astrophysical Observatory.

6. Debra Fischer: Exoplanet hunter.

commons.wikimedia.org

Debra Fischer adalah seorang penjelajah dunia. Debra dan temannya telah berada di ratusan lokasi planet di tata surya. Fischer lulus pascasarjana seperti planet ekstrasurya pertama ditemukan pada 1980-an. Tesis Fischer mengenai metode yang digunakan untuk mendeteksi eksoplanet. Sejak itu dia menemukan kesamaan antara sistem tata surya dan orang lain.

7. Carolyn Shoemaker: Comet chaser.

cometes.obspm.fr

Shoemaker adalah sebuah legenda dalam dunia astronomi. Dengan ratusan asteroid dan puluhan komet di namanya. Sekarang, saat berusia 85 tahun, Carolyn menerima beberapa penghargaan untuk sebuah penemuan perubahan dunia dan bekerja menjelajahi langit untuk asteroid dan komet yang dapat bertabrakan dengan bumi.

8. Heidi Hammel: Outer planetary astronomer.

cs.astronomy.com

Heidi diakui sebagai seorang ilmuwan peneliti senior di Space Science Institute dan wakil presiden eksekutif dari Asosiasi Universitas Riset di Astronomi, pusat penelitian Hammel pada Neptunus dan Uranus. Terkenal karena kemampuannya untuk menjelaskan ilmu pengetahuan untuk orang-orang biasa, Hammel telah selamanya mengubah cara kita melihat planet-planet luar, yang dinamis, selalu berkembang dunia. Dia juga membantu mengembangkan penerus Hubble, James Webb Space Telescope, yang diluncurkan pada tahun 2018 dan akan membawa tata surya dan seluruh alam semesta menjadi fokus yang lebih tajam.

Baca Juga: 8 Momen Lari Maraton Paling Mengharukan Sepanjang Sejarah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya