Dilema Peran Ganda Perempuan yang Bekerja dan Berumah Tangga
Apakah patriarki benar-benar sudah hilang?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dewasa ini, perempuan memang sudah mendapatkan hak untuk bekerja dibandingkan dengan sejarah masa lampau. Tetapi masih saja terjadi perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan. Banyak perempuan sekarang memiliki peran ganda, dan mayoritas yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Mereka harus membantu suami untuk mencari nafkah demi kebutuhan keluarga, dan setelah bekerja seorang perempuan juga harus melakukan pekerjaan rumah tangga. Hal ini terjadi karena kebiasaan yang terbawa sejak dulu. Perempuan harus memasak, melayani dan membersihkan rumah adalah stereotipe yang melekat pada masyarakat Indonesia.
Ketidakadilan gender terjadi karena masih kentalnya pandangan masyarakat bahwa laki-laki memiliki nilai yang lebih tinggi daripada perempuan.
Laki-laki tidak hanya diharapkan menjadi pemimpin dalam sebuah keluarga dan dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam sebagian besar aspek kehidupan. Menurut Mansour Fakih, ketidakadilan gender juga diakibatkan karena stereotip atau pelabelan negatif terhadap jenis kelamin tertentu, yang umumnya dialami oleh perempuan. Pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan sangat sedikit mendapat apresiasi jika dibandingkan pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki.
Gambaran sejarah bahwa perempuan mengalami pengabaian atas hak-hak yang seharusnya didapatkan, terbawa hingga sekarang yang dipengaruhi oleh budaya patriaki yang dipegang erat oleh masyarakat Indonesia. Para perempuan yang berhasil mendapatkan pekerjaan di luar pun juga terkadang masih dihadapkan dengan masalah pelecehan seksual, perlakuan tidak adil, dan beban kerja ganda. Kebebasan perempuan sekarang pun masih terbatas.
Editor’s picks
Baca Juga: 7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!