TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Zaman Sudah Maju, Sudah Seharusnya Diskriminasi Perempuan Tak Ada Lagi!

Junjung kesetaraan!

Bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret, masyarakat dari berbagai kalangan berkumpul di lapangan Monas untuk melancarkan aksi "Perempuan Bersatu untuk Perubahan". Aksi ini diikuti dengan orasi yang dilakukan oleh perempuan petani kendeng, perempuan nelayan untuk Jakarta, perempuan buruh, transpuan, dan lain-lainnya. Aksi ini juga merupakan aksi lanjutan dari Women's March 2017 yang dilakukan pada 4 Maret lalu.

Baca Juga: Ada 13 Stereotipe Menyakitkan Tentang Perempuan yang Harus Dimusnahkan!

Posisi perempuan di Indonesia ternyata sama sekali belum mencapai titik ideal.

Dalam aksi ini, para partisipan menekankan beberapa isu terkait dengan posisi perempuan di Indonesia, seperti diskriminasi buruh perempuan, diskriminasi terhadap orientasi seksual, sistem patriarki baik di bidang sosial maupun politik, dan isu-isu lainnya. Para partisipan terlihat sangat antusias dalam mengikuti aksi ini.

"Ini adalah tempat dimana perempuan menemukan tempatnya di dunia politik dan kerja, bukan hanya dilihat dari peran domestiknya saja. Isu yang diangkat kurang lebih sama seperti Women's March kemarin, yaitu kami punya tantangan kepada negara untuk menjalankan konstitusi tanpa diskriminasi serta menjamin kesejahteraan edukasi, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan primer yang sampai hari ini belum terwujud" Ujar Ririn, salah satu pendukung dan partisipan aksi ini.

Baca Juga: Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya