TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Anggapan Miring yang Sering Disematkan pada Perempuan, Miris!

Lahir jadi perempuan ternyata penuh tantangan, ya?

ilustrasi fokus bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjadi perempuan bukanlah hal yang mudah. Jika kaum laki-laki bisa menikmati akses ke berbagai hal tanpa rintangan berarti, sehingga mampu untuk meraih pendidikan tinggi, menjadi mandiri, dan mendulang kesuksesan, lain cerita dengan perempuan.

Anggapan miring sering diterima oleh perempuan yang tampak lebih 'superior' karena dinilai tidak sesuai dengan kodrat. Parahnya, stigma ini bisa juga berasal dari sesama perempuan yang harusnya saling mendukung dan menguatkan. Sebenarnya, anggapan seperti apa yang dimaksud? Yuk simak rangkuman poinnya di bawah ini!

1. Perempuan yang sukses akan menindas laki-laki

ilustrasi seseorang yang sedang fokus bekerja (pexels.com/RODNAE Productions)

Seringkali kita mendengar ungkapan bahwa laki-laki dituntut untuk sukses agar bisa menjadi kebanggaan keluarga dan bisa mendapatkan pasangan yang setara. Namun, bila perempuan yang mendulang kesuksesan, alih-alih banjir pujian, yang ada malah kena cibiran.

Perempuan dengan pencapaian tinggi dianggap akan menindas laki-laki, terutama yang menjadi pasangannya. Mereka dianggap tidak mau menurut pada ucapan pasangan karena merasa lebih unggul.

Padahal, masih banyak perempuan sukses yang bisa tetap menjadi pasangan yang baik dan berbakti tanpa harus meninggalkan karirnya. Justru bila pihak laki-laki memberi dukungan yang kuat, perempuan akan berbalik hormat dan memberikan sikap terbaiknya.

Baca Juga: 5 Cara Perempuan Dewasa Menikmati Hidup, Gak Banyak Gaya

2. Perempuan yang mandiri akan sulit mendapat pasangan

ilustrasi perempuan yang sedang bekerja (pexels.com/Artem Podrez)

Perempuan dengan karakter mandiri yang kuat mampu melakukan banyak hal seorang diri. Mereka memiliki keuletan dan ketangguhan yang tidak bisa dianggap sebelah mata.

Inilah yang menjadikan laki-laki dengan daya juang yang rendah menjadi berkecil hati dan tidak berani mendekati perempuan tersebut. Hasilnya, mereka diminta untuk menurunkan standar demi bisa mendapatkan pasangan. Jangan mau, deh!

3. Perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi karena tugasnya mengurus rumah tangga

ilustrasi kelulusan (unsplash.com/Jeremiah Lawrence)

Banyak masyarakat yang masih menganggap perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan tinggi karena kodratnya adalah mengurus rumah tangga. Stigma semacam ini sangat keliru dan menyesatkan.

Baik menjadi wanita karir atau memilih sebagai ibu rumah tangga penuh waktu sebaiknya didasari dengan pendidikan setinggi mungkin. Mengurus keluarga juga perlu ilmu, apalagi jika kelak menjadi orangtua yang tentu akan bertugas mendidik anak. Perempuan dengan pendidikan tinggi juga memiliki pola pikir yang lebih maju dan bisa menjadi rekan diskusi yang baik bagi pasangan.

4. Perempuan yang tidak bisa masak akan merepotkan pasangannya

ilustrasi aktivitas memasak (unsplash.com/Jason Briscoe)

Memasak adalah sebuah keterampilan hidup dasar yang sebaiknya dimiliki oleh perempuan dan laki-laki. Aktivitas ini bertujuan untuk mempertahankan hidup, sehingga jelas bukan hanya menjadi tugas perempuan saja.

Perkara rasa masakan enak atau tidak, itu bisa diperbaiki seiring dengan pengalaman. Bila laki-laki hanya berniat mencari makanan lezat, tidak perlu repot cari pasangan, bisa langsung memesan makanan di restoran saja, bukan begitu?

Baca Juga: 10 Tanda Kedewasaan Perempuan yang Perlu Kamu Tahu

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya