TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perkataan yang Dianggap Biasa Tapi Sebenarnya Merendahkan Perempuan

Seberapa sadar kita atas setiap kalimat yang kita ucapkan?

Ilustrasi perempuan (bustle.com)

Hingga abad ke-21 ini, kita harus mengakui bahwa patriarki masih kokoh di dalam masyarakat di berbagai belahan dunia. Indonesia termasuk negara yang masyarakatnya masih sangat patriarkis. Hal ini terkait dengan masih rendahnya tingkat pendidikan dan tentunya keterbukaan terhadap pandangan-pandangan yang dianggap mengandung nilai-nilai budaya Barat.

Partriarki terlihat dengan mudah dalam berbagai bidang. Dalam bidang pemerintahan, representasi perempuan masih sangat sedikit. Dalam bidang ekonomi, perempuan menjadi kelompok yang paling banyak berada di bawah garis kemiskinan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari pun, nilai-nilai patriarki dapat dilihat dari kata-kata yang sering diucapkan.

1. “Pakai rok saja sana.”

Ilustrasi rok (rt.com)

Kalimat ini sangat sering didengar dalam kehidupan sehari-hari, di TV, atau pun di sosial media. Kalimat ini biasanya diucapkan ketika seorang laki-laki memiliki sikap atau pemikiran yang dianggap mirip perempuan. Yang menjadi persoalan adalah karena sikap atau pemikiran tersebut dikaitkan dengan sifat buruk, misalnya pengecut.

Hal ini tentu saja meremehkan perempuan sebab menganggap semua perempuan pengecut. Padahal, banyak juga lelaki yang pengecut. Maka, sifat pengecut tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin.  Pada intinya, setiap manusia memiliki sifat buruk dan baiknya masing-masing.

2. “Kamu ini seperti perempuan saja!”

Ilustrasi perempuan (everydayspower.com)

Kalimat ini juga sama merendahkannya dengan kalimat pada poin pertama. Kalimat ini biasanya ditujukan untuk mengejek laki-laki yang terlalu banyak bicara, terlalu gampang tersinggung, dan sifat-sifat lain yang sudah terlanjur dikaitkan dengan perempuan. Contohnya, “Bapak ini cerewet sekali seperti perempuan saja.”

Padahal, anggapan-anggapan seperti ini memiliki dampak besar bagi kehidupan perempuan. Anggapan bahwa semua perempuan itu terlalu emosional membuat perempuan susah untuk dianggap serius dalam dunia kerja yang membutuhkan rasionalitas. Hal ini karena perempuan sudah terlanjur dianggap selalu mengedepankan emosional dibanding rasionalitas.

Baca Juga: 10 Perilaku Seksisme yang Tanpa Sadar Sering Kita Lakukan, Mau Berubah?

3. “Perempuan tidak akan mampu melakukan pekerjaan seperti itu!”

Ilustrasi perempuan bekerja sebagai montir (wbay.com)

Seperti halnya poin sebelumnya, kalimat ini juga merugikan perempuan dari segi ekonomi. Di dalam masyarakat patriarki, ada pembagian yang sangat kaku antara “pekerjaan lelaku” dan “pekerjaan perempuan.” Hal ini merugikan bagi kedua gender, namun terutama perempuan.

Hal ini karena pekerjaan perempuan lebih sering dikaitkan dengan domestik atau rumah tangga. Padahal, kita sudah banyak melihat perempuan yang kompeten di dunia profesionalitas. Anggapan bahwa perempuan hanya mampu pada pekerjaan tertentu sudah mulai hilang jika dibandingkan dengan dulu, namun tetap saja masih banyak anggapan-anggapan yang meremehkan perempuan dalam dunia kerja.

4. “Itu memang sudah tugas perempuan!”

Ilustrasi laki-laki mencuci piring (moroccoworldnews.com)

Seperti yang telah disinggung di atas, tugas domestik seperti pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak selalu dikaitkan dengan perempuan. Padahal, pembagian tugas rumah tangga antara laki-laki dan perempuan bukanlah hal yang kaku. Laki-laki juga boleh memasak, mencuci, dan lain-lain.

Anggapan ini merugikan perempuan setidaknya dalam dua hal. Pertama, perempuan dianggap hanya mampu melakukan tugas domestik. Kedua, perempuan yang berhasil memiliki karier akhirnya memiliki beban ganda sebab juga harus mengurus pekerjaan rumah secara penuh tanpa bantuan suami.

Baca Juga: 7 Kalimat Seksis yang Sering Diterima Perempuan Sehari-hari

Verified Writer

Resty

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya