TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Pigmented pada Kosmetik? Simak Penjelasannya!

Kandungan yang ada di berbagai produk kosmetik

Ilustrasi memakai lipstick (pexels.com/Sam Lion)

Pigmented merujuk pada level kepekatan warna di dalam berbagai produk kosmetik, mulai dari eyeshadow, blush on, lipstik, dan masih banyak lagi. Jika kepekatan warnanya tinggi, berarti produk makeup itu pigmented. Penggunaan pigmented telah menjadi salah satu teknologi dasar dalam formulasi produk makeup dalam industri kosmetik. Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan rasa, tekstur, sensoris, stabilitas, atau daya tahan, tetapi juga meningkatkan prosedur implementasi.

Lalu apa itu pigmented? Produk apa saja yang mengandung pigmented dan apa saja jenis-jenisnya? Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimak ulasannya di bawah ini.

1. Apa itu pigmented?

ilustrasi makeup (pexels.com/cottonbro studio)

Pigmen kosmetik telah berkembang pesat dengan penelitian inovatif yang memenuhi permintaan konsumen akan warna yang lebih baik. Saat ini, brand-brand besar berinvestasi besar-besaran dalam hal ini untuk pengembangan produk mereka. Tapi standar keamanan juga terus ditekankan pada pengendalian keberadaan logam berat dalam warna kosmetik untuk mencegah masalah kesehatan.

Mengutip laman ThoughtCo, menurut Anne Marie Helmenstine, Ph.D. seorang ahli kimia, pigmented adalah zat yang memunculkan warna tertentu. Hal ini juga bisa kamu temukan dalam berbagai produk kosmetik, baik itu lipstik, eyeshadow, blush on, dan lain sebagainya. Pigmen merupakan zat berwarna yang tidak larut, nyaris tidak aktif secara kimiawi dalam zat pembawa yang digunakan, kecuali biru laut dan violet.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Eyeshadow Merek Lokal, Warnanya Pigmented!

2. Jenis-jenis pigmented kosmetik

ilustrasi memakai makeup di dahi (pexels.com/Mike González)

Pigmen dapat dibagi menjadi dua, yaitu organik dan anorganik. Pigmen anorganik umumnya kurang cerah dan kisaran warnanya terbatas dibandingkan dengan pigmen organik. Pigmen anorganik lebih stabil di seluruh rentang pH, cahaya, dan suhu yang relevan untuk kosmetik.

Mengutip laman Special Chem, Belinda Carli seorang Direktur Institute of Personal Care Science, Australia, sebuah organisasi pelatihan internasional yang mengurus regulasi untuk perawatan pribadi dan kosmetik, memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis pigmen tersebut. Untuk itu kamu bisa menyimak ulasannya di bawah ini.

Pigmen organik

Diklasifikasikan sebagai organik karena mengandung karbon dan pewarna organik. Pewarna organik semuanya transparan pada kulit, dengan berbagai tingkat stabilitas kimia dan fisik. Pigmen organik akan mencapai stabilitas terbaik dalam kisaran pH 4 hingga 9 dan seringkali tidak stabil dengan adanya ion logam. Pewarna organik dapat digunakan untuk kulit atau bibir dengan berbagai efek.

Pigmen anorganik

Pigmen anorganik terdiri dari oksida besi, kromium dioksida, biru laut, mangan violet, pigmen putih, dan efek pearlescent. Pigmen ini digunakan karena cakupan warnanya yang dinilai pas, sehingga sangat cocok digunakan pada riasan wajah dan mata.

Pigmen ini biasanya terlihat lebih kusam daripada pigmen organik. Namun, mereka memiliki stabilitas yang jauh lebih baik dan dapat ditingkatkan melalui berbagai pelapis. Pigmen ini juga stabil terhadap panas dan cahaya tetapi mungkin sensitif terhadap pH yang ekstrem.

Namun, Belinda juga mengingatkan bahwa semua jenis pewarnaan kulit ini rentan terhadap risiko reaksi alergi. Terutama pewarna berbasis minyak yang digunakan dalam lipstik. Itulah kenapa uji keamanan konsumen harus dilakukan untuk memastikan keamanannya sebelum produk masuk ke tahap sampel dan pengembangan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya