Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Penampilan merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi perempuan. Termasuk penampilan kuku, gak heran jika beberapa perempuan sering menggunakan kutek untuk mempercantik penampilannya. Apa kamu termasuk salah satu orang yang sering menggunakan kutek? Ternyata penggunaan kutek terlalu sering menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh kamu lho. Apa saja ya bahayanya?
1. Kutek dapat mengubah warna kuku menjadi kuning
Dilansir dari Telegraph, menurut seorang ahli penyakit kaki asal London, Margaret Dabbs, penggunaan kutek dapat menimbulkan kuku menjadi kuning, mudah terkelupas dan kering. Oleh karena itu, sangat penting untuk membiarkan kuku beristirahat sejenak dari pemakaian kutek. Jika kamu termasuk orang yang menggunakan kutek setiap hari, kamu harus menguranginya.
2. Kuku menjadi mudah rapuh
Terlalu lama memakai kutek akan mengakibatkan kerusakan pada kuku. Pemakaian kutek akan menutup pori-pori dari kuku itu sendiri, sehingga kuku menjadi susah untuk bernapas. Ketika kuku tidak tidak dapat bernapas, kuku akan kekurangan oksigen dan menjadikannya cepat rapuh. Jadi, usahakan untuk tidak memakai kutek terlalu lama.
3. Kutek mengandung zat kimia yang dapat merusak jaringan kulit
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dilansir dari Dr. OZ Indonesia, terdapat zat turunan formalin dalam kutek yaitu formaldehid. Kamu pasti sudah tahu kan kalau fungsi formalin adalah untuk mengawetkan? Ya, begitu juga dengan zat ini. Lalu ketika zat ini masuk ke dalam tubuh kita dapat memicu kanker, kepala menjadi sakit, hingga iritasi pada hidung, tenggorokan dan mulut. Formaldehid juga dapat mengakibatkan rusaknya jaringan kulit, kuku dan bisa menyebkan kematian.
4. Penggunaan kutek dapat menyebabkan gangguan organ dalam
Kutek juga mengandung etil asetat yang berfungsi sebagai pengeras. Zat kimia ini dapat menyebabkan ganggaun saraf dan organ dalam seperti ginjal, jantung dan paru-paru. Selain itu, terdapat juga metil asetat yang lebih berbahaya dari etil asetat.