TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menunggu Detik-detik Deedee & Hilda Gapai Puncak Everest

2 perempuan muda ini akan segera mencapai Puncak Everest

Instagram.com/mathilda_dwi

Dua perempuan pendaki, Mathilda Dwi Lestari (Hilda) dan Fransiska Dimitri Inkiriwang (Deedee) masih berjuang untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Everest. Kedua perempuan yang tergabung dalam misi The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) telah menuju Camp 3 di ketinggian 8.300 mdpl.

Mereka akan segera melakukan perjalanan menuju puncak. Ini detik-detik pencapaian mereka.

1. Senin, 14 Mei 2018: Berjalan di tengah hujan salju

Instagram.com/ina7summits

Hilda dan Deedee berjalan melalui tebing tinggi yang merupakan punggungan sebelum Puncak Everest. Bersama rombongan, mereka mencapai Camp 1 di ketinggian 7.030 mdpl Perjalanan itu diwarnai dengan hujan salju yang mengakibatkan pemandangan menjadi lebih buram dan putih.

Suhu menunjukan -9° dan suhu terdingin sekitar -14° Celcius. Mereka tiba di Camp 1 setelah melalui 6 jam perjalanan. Untuk kegiatan pendakian ini, mereka akan ditemani masing-masing oleh satu orang sherpa.

Hilda ditemani oleh Pasang Tendi dan Deedee ditemani oleh Pemba Tenzing. Mereka berdua Sherpa yang sudah bekerja bersama Guide Hiro beberapa kali dan bekerja di American Alpine Institude (AAI) untuk beberapa tahun. Guide Hiro Kuraoka adalah pendamping yang membantu Hilda dan Deedeemenuju Puncak Everest.

Di Camp 1, rombongan Hilda dan Deedee berkurang 3 orang. Guide Naho terpaksa membawa turun dua orang anggota rombongan yang kondisinya kurang sehat. Demi keamanan dan keselamatan mereka, Guide Naho membawa kedua orang itu turun kembali ke Camp EBC.

2. Selasa, 15 Mei 2018: Menghadapi suhu -21°C

Instagram.com/ina7summits

Hari Selasa ini cuaca sangat berangin dan dingin. Angin dengan kecepatan 10-20 km/jam dan suhu menunjukan antara -14° hingga -21° Celcius. Dua mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan ini menghadapi rintangan angin yang sangat kencang.

Kecepatan angin bisa sampai 120 km/jam di punggungan Everest di ketinggian 7.000 mdpl. Sebelumnya, tim pendahulu telah memasang fix rope setiap meternya. Sudah sulit melangkah ditambah angin kencang, oksigen pun teramat sangat minim.

Setelah 5 jam perjalanan Hilda dan Deedee tiba di Camp 2 (7.700 mdpl) dengan kondisi sehat. Mereka harus memakai masker oksigen meski sedang beristirahat karena tipisnya oksigen.

Writer

Skylar Riverlyn

A dreamer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya