TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Tips Mengatasi Hiperpigmentasi pada Lutut, Langsung Praktikan!

Hindari produk pemutih abal-abal

ilustrasi lutut (pexels.com/rocketmannprod)

Menghilangkan hiperpigmentasi pada lutut bisa menjadi tantangan, terutama ketika kulit di area tersebut tampak lebih gelap daripada bagian kaki lainnya. Hiperpigmentasi atau warna kulit yang lebih gelap ini, bisa muncul dengan berbagai penyebab, seperti paparan sinar matahari, ruam, atau perubahan hormonal.

Meskipun biasanya hiperpigmentasi tidak berbahaya, banyak orang ingin mencari cara untuk mengurangi atau menghilangkannya. Dalam upaya untuk memberikan solusi yang efektif, cari tahu beberapa tips untuk mengatasi hiperpigmentasi pada lutut melalui ulasan berikut.

1. Menentukan perawatan terbaik dan aman

ilustrasi gunakan sikat mandi (pexels.com/yankrukov)

Mengetahui penyebab kulit yang menggelap pada lutut adalah langkah penting dalam menentukan perawatan yang tepat dan aman. Penting untuk menyisihkan waktu untuk memahami akar permasalahan tersebut, karena perawatan yang efektif bisa bervariasi, tergantung pada penyebab spesifik hiperpigmentasi.

Dengan menentukan apa yang sedang terjadi pada kulit, kamu dapat memilih perawatan yang sesuai dan lebih efektif. Perlu juga untuk berkonsultasi dengan dermatologis atau ahli kesehatan kulit agar mereka dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan membantu merencanakan perawatan yang spesifik.

2. Lindungi kulit

ilustrasi menggunakan kaos kaki dan heels (pexels.com/cottonbro)

Salah satu langkah penting dalam mengatasi hiperpigmentasi pada lutut adalah melindunginya dengan tepat. Jika gesekan menjadi penyebab dan kekhawatiran utama, Jennifer Baron, MD, seorang dokter kulit bersertifikat, dilansir Byrdie, menyarankan pendekatan yang efektif untuk melindungi area lutut dari trauma, yaitu dengan menggunakan penghalang fisik seperti pakaian atau pelindung lutut.

Menghindari gesekan dan tekanan pada lutut dapat mengurangi penumpukan sel kulit serta mencegah penggelapan kulit. Oleh karena itu, perlindungan fisik pada lutut, seperti mengenakan pakaian yang sesuai atau pelindung lutut, dapat menjadi langkah yang cukup efektif menjaga kulit di area tersebut.

3. Gunakan Alpha atau Beta Bydroxy Acids (AHA BHA)

ilustrasi toner (pexels.com/ronlach)

"Jika kulit sering mengalami kerusakan, bahkan hanya dari tekanan atau gesekan ringan selama beberapa minggu atau bulan, epidermis akan meningkatkan fungsi penghalangnya dengan memproduksi dan menyimpan sel permukaan secara berlebihan," ungkap Baron.

"Dalam kondisi hiperaktif ini, sel-sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi melanin yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap juga akan menjadi sangat aktif," tambahnya.

Dr. Baron juga menjelaskan, untuk kulit yang mengalami penggelapan karena kerusakan dan penumpukan sel dalam jangka waktu yang lama, penggunaan alpha atau beta-hydroxy acids dapat membantu mengatasi masalah ini. Alpha dan beta-hydroxy acids merupakan  senyawa kimia yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit.

Seperti yang dijelaskan oleh Jessica Caporuscio, PharmD, seorang apoteker klinis dengan gelar doktor di bidang farmasi, dilansir Medical News Today, alpha-hydroxy acids (AHA) dan beta-hydroxy acids (BHA) memiliki sifat eksfoliasi. Ini berarti kedua senyawa kimia ini dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi sel-sel baru. 

Beberapa contoh populer AHA meliputi asam glikolat (glycolic acid) dan asam laktat (lactic acid), sementara salisilat (salicylic acid) adalah contoh BHA yang umum digunakan. Penggunaan AHA dan BHA dapat membantu memperbaiki tekstur kulit, mengurangi hiperpigmentasi, dan mengatasi masalah kulit seperti jerawat.

4. Jangan lupa pakai pelembap!

ilustrasi tangan dan kaki (pexels.com/rocketmannprod)

Dilansir Healthline, Dr. Corey Hartman, seorang dokter kulit di Birmingham, Alabama, menjelaskan, bahwa kulit yang kering dapat menyebabkan kulit teriritasi dan hal ini dapat menyebabkan peradangan dan hiperpigmentasi. Ketika sel-sel kulit mengalami peradangan dan kerusakan, melanin yang meningkat melepaskan pigmen lebih dalam ke lapisan kulit dan di antara sel-sel kulit, hingga menyebabkan bercak yang lebih gelap.

Agar kulit tidak mengalami kerusakan dan hiperpigmentasi, perlu untuk menjaga kulit tetap terhidrasi. Dilansir laman yang sama, Dr. Hope Mitchell, seorang dokter kulit yang praktik di Perrysburg, Ohio, memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi hiperpigmentasi dan kerusakan kulit. 

"Saya menyarankan penggunaan hidrokinon yang dipadukan dengan retinoid topikal. Kombinasi ini membantu dalam regenerasi lapisan teratas kulit, sehingga memungkinkan penyerapan yang lebih efisien dari hidrokinon atau produk pencerah lain yang secara khusus dirancang untuk mengatasi masalah pigmentasi atau menghentikan produksi melanin di kulit," terangnya.

Selain itu, Dr. Baron juga menyarankan untuk menjaga kulit tetap lembap dengan pelembap, seperti lanolin dan minyak tumbuhan. Cara ini baik untuk mengatasi kulit gelap pada lutut yang muncul akibat gesekan. Selain itu, melembapkan dengan krim ber-SPF juga dapat membantu melindungi kulit agar tidak memproduksi lebih banyak melanin.

Baca Juga: 5 Jenis Kandungan pada Serum yang Baik untuk Mengatasi Hiperpigmentasi

5. Gunakan inhibitor tirosinase

ilustrasi body care berbahan alpukat (freepik.com/freepik)

Salah satu solusi yang dapat dicoba untuk mengatasi hiperpigmentasi pada lutut bisa dengan menggunakan inhibitor tirosinase. Tirosinase adalah enzim yang berperan dalam produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit.  Beberapa produk perawatan kulit yang mengandung inhibitor tirosinase, seperti hidrokinon, asam azelaic, asam kojat, Arbutin, dan vitamin C.

Produk-produk ini dapat membantu mengatasi serta mencegah hiperpigmentasi, meratakan warna kulit, dan memperbaiki diskolorasi. Memasukkan produk-produk perawatan kulit yang mengandung inhibitor tirosinase ke dalam rutinitas perawatan, dijamin dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam mengatasi masalah hiperpigmentasi pada area lutut.

6. Hindari menggosok atau scrubbing

ilustrasi gunakan sikat mandi (pexels.com/yankrukov)

Untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi pada lutut, penting pula untuk menghindari kebiasaan menggosok secara intensif pada area tersebut. Meskipun terdengar tidak logis, menggosok lutut dengan bahan abrasif seperti batu apung atau menggunakan produk eksfoliasi yang mengandung bahan kasar dapat memperburuk kondisi tersebut.

Dr. Baron menekankan, bahwa tindakan tersebut justru dapat menambah cedera pada kulit dan memaksa kulit untuk menjadi lebih tebal dan lebih gelap. Sebagai gantinya, hindari penggunaan bahan eksfoliasi yang bersifat kasar dan pilihlah pendekatan yang lebih lembut untuk merawat lutut agar tidak semakin memperparah hiperpigmentasi.

7.  Gunakan hydrocortisone dengan resep dokter

ilustrasi serum (pexels.com/alesiakozik)

Menurut penjelasan Dr. Baron, dalam menangani beberapa kondisi kulit, terkadang diperlukan penggunaan singkat salep hydrocortisone dengan kekuatan resep dokter untuk menghentikan siklus kerusakan dan peradangan. Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa penggunaan hydrocortisone juga cukup berisiko.

Pasalnya, kandungan tersebut memiliki potensi untuk mengurangi ketebalan kulit, menyebabkan proses penyembuhan luka yang kurang optimal, dan dapat memberikan efek pencerahan kulit yang berlebihan jika tidak digunakan dengan hati-hati. Oleh karena itu, penggunaan cortisone sebaiknya dilakukan dengan arahan dan pengawasan dokter agar memberikan manfaat yang diinginkan tanpa risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Verified Writer

Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya