TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal ini Tidak Akan Membuatmu jadi Seorang Feminis

Sudah yakin kamu adalah seorang Feminis?

tumblr.com

Banyak orang yang menganggap dirinya seorang Feminis, namun apa mereka mengerti apa itu Feminisme dan apa yang harus diterapkan sebagai seorang Feminis?

Mari tidak lupa dengan tokoh Feminis Indonesia, yang tidak lain adalah Raden Ayu Kartini (21 April 1879 - 17 September 1904), atau biasa dikenal dengan Raden Ajeng Kartini, dimana RA Kartini memperjuangkan Emansipasi Wanita karena merasakan adanya diskriminasi antara Wanita dan Pria. 

Kamu mempunyai teman yang mengaku dirinya Feminis, atau mungkin kamu adalah Feminis? Jika kalian masih menerapkan 5 hal ini, maka sebenarnya kalian bukanlah seorang feminis namun bukan berarti kalian tidak bisa menjadi Feminis.

1. Menjatuhkan derajat sesama perempuan

"Make up-nya tebel banget, pasti kemana-mana nutupin mukanya pake make up" "Bajunya aja kaya gitu, gimana nggak dipengang orang"

Kamu pernah berpikiran kaya gitu? Harus kamu ketahui bahwa salah satu gerakan feminisme itu adalah mendukung satu sama lain, juga tidak semua orang itu sama, jadi kamu tidak bisa memukul rata semua orang untuk sama seperti standard kamu. Sebelum kamu menyimpulkan sesuatu kamu harus tau apa alasan mereka seperti itu.

2. Mengartikan Feminisme sebagai "Perempuan Lebih Hebar dari Pria"

Perlu diketahui pengertian dari Feminisme adalah gerakan perempuan yang menuntut akan kesetaraan antara Perempuan dan Pria. Banyak yang salah mengartikan dan menganggap Feminis berarti orang yang mendukung gerakan dimana perempuan berderajat lebih tinggi daripada pria, dan itu tidak benar sama sekali.

3. Menjadikan perempuan lambang dari kelemahan

"Jangan nangis, kaya perempuan" "Lari yang cepet dong! Jangan kaya perempuan""Nggak kuat? dasar lemah udah kaya perempuan aja"

Walaupun beberapa orang bermaksud bercanda, tapi mau tidak mau hal ini bisa masuk ke mindset orang-orang dimana mereka jadi menganggap perempuan itu lemah. Perlu di bahas lagi, kalau nggak semua orang terlahir dengan sama, dan setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, mau itu wanita atau pria.

4. Beranggapan pekerjaan rumah terlahir untuk wanita

Pada umumnya, memasak, menyapu, mengepel, membersihkan rumah, dll. adalah pekerjaan rumah yang bisa dilakukan oleh wanita maupun pria. Memberikan semua pekerjaan itu kepada wanita karena itu adalah "pekerjaan wanita" merupakan salah satu contoh dari seksisme. 

Writer

Tira Wardani Nasution

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya