TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Cara Merawat Miss V Agar Tidak Lembab dan Berjamur

Mana yang selama ini mitos?

Pexels/Kaboompics.com

Menjaga area kewanitaan itu susah-susah gampang. Idealnya, miss V harus tetap kering. Kondisi seperti inilah yang menghindarkannya dari beragam gangguan seperti gatal-gatal, berjamur, terluka, berbau tak sedap, atau kemerahan.

Sayangnya, dewasa ini banyak kepercayaan awam yang kadang bertentangan dengan dunia medis. Apalagi kalau rujukannya iklan produk, kadang diri kita tidak pikir-pikir ulang untuk mengecek kebenarannya.

Berikut ini, IDN Times kumpulkan beberapa tips atau cara merawat miss V agar tidak lembab dan berjamur. Sebab akan fatal efeknya jika kamu salah memperlakukannya. Simak yuk ulasan lengkapnya di dibawah ini!

1. Bukan hanya membasuh miss V setelah buang air, arah penyiraman air juga harus diperhatikan. Kalau salah, bukannya bersih tapi tambah kotor

Ilustrasi siram halaman. Pexels/Gratisography

Cara membasuh yang baik usai buang air adalah dari depan ke belakang. Jangan dari belakang ke depan karena akan membuat kotoran justru masuk ke dalam miss V. Bayangkan saja ketika kamu buang air besar sekaligus buang air kecil. Tentu jijik, bukan?

2. Setelah membasuh, jangan lupa sapukan sisa air dengan tisu. Memilih tisu untuk mengeringkan miss V juga ada triknya, lho!

Pexels/hermaion

Pilihlah tisu yang sedikit lebih tebal! Memilih tisu yang tipis, justru membuatnya rapuh dan cepat robek saat terkena air. Robekan-robekan inilah yang mungkin masuk ke dalam miss V dan semakin mengotorinya.

3. Ketika bepergian, bawalah air bersih dalam botol untuk antisipasi. Kamu gak pernah tahu bagaimana kualitas air di daerah yang kamu kunjungi

Pexels/Francesco Paggiaro

Untuk mengantisipasi keadaan toilet umum yang airnya kotor, kamu bisa menggunakan air yang keluar langsung dari keran. Namun jika tidak meyakinkan, membawa air bersih sendiri dari rumah adalah solusinya.

Kalau kamu menggunakan tisu basah, boleh juga. Pastikan tisu yang kamu bawa tidak mengandung alkohol dan pewangi ya!

4. Meskipun nyaman dan wangi, hindari menggunakan bedak di area miss V. Karena ini juga bisa bikin jamur berkembang biak

Unsplash/Leighann Renee

Mungkin kamu belum tahu, tapi partikel halus dalam bedak bisa bikin jamur berkembang biak. Belum jika tidak cocok, malah membuat iritasi.

5. Memilih celana dalam pun ada aturannya. Ambillah yang bahannya katun karena lembut dan sejuk

Pexels/🐴chuanyu2015

Bahan celana dalam yang panas dan ketat, justru membuat miss V semakin rentan keputihan. Maka dari itu, pilihlah celana dengan bahan katun. Bahan ini memudahkan kulit di bagian sana bernapas sehingga kondisinya tetap kering.

6. Seminim mungkin, hindari celana atau jeans yang bahannya ketat di kulit. Memilih celana pun, alangkah baiknya memperhatikan bahannya

Pexels/Rogério Martins

Sama seperti celana dalam, celana luar yang kamu pakai harus memberi ruang agar miss V bisa bernapas. Kalau tidak, miss V bisa lecet karena gesekan dengan kain celana.

Di samping itu, celana ketat nan tebal memungkinkan area kewanitaan panas dan berkeringat. Jamur bakal senang bersemayam kalau seperti ini.

7. Saat menstruasi, pilihlah pembalut yang daya serapnya tinggi. Pastikan juga teksturnya lembut di kulit

Pexels/Dhyamis Kleber

Seringlah mengganti pembalut setiap beberapa jam agar tidak lecet dan iritasi. Jangan menunggu sampai pembalut benar-benar penuh atau bocor, baru menggantinya. Kemudian, pilh yang daya serapnya tinggi agar pembalut tetap kering

8. Cermatlah memilih pembersih kewanitaan. Sebenarnya, tidak perlu yang punya kandungan antiseptik melainkan pH rendah

Pexels/Pixabay

Sabun biasa saja, sebenarnya sudah cukup untuk membasuh area kewanitaanmu. Dalam situasi normal, membersihkan sehari dua kali saat mandi saja sudah cukup.

Namun jika kamu tidak yakin, belilah pembersih khusus kewanitaan yang pH rendah. Tidak perlu sampai berantiseptik karena malah membunuh flora baik untuk miss V.

Pembersih dengan pH tinggi justru akan membuat kulit kelamin keriput dan mematikan ekosistem baik di dalamnya.

Sementara itu, antiseptik hanya dibenarkan untuk infeksi. Kalau area wanitamu sedang infeksi, pakailah pembersih dengan kandungan itu. Begitu mereda, segera tinggalkan.

Baca Juga: Ini 5 Fakta Rambut Kemaluan Cewek, Jarang Diperhatikan tapi Berfaedah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya