Sejarah Beauty Pageant di Dunia, Ternyata Bukan Sekadar Lomba Fisik!
Dulu sudah dipakai untuk aksi sosial lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cewek-cewek pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai kontes atau ajang kecantikan berskala internasional. Kita biasa mengenalnya dengan istilah beauty pageant. Ada Miss Universe, Miss World, sampai Miss Grand International. Pada skala nasional, kita juga mengenal hal serupa yaitu Putri Indonesia dan Miss Indonesia.
Di balik ajang tersebut, ternyata ada riwayat cukup panjang lho! Dan lagi, kehadiran ajang-ajang semacam ini tak cuma menilai kecantikan saja. Ada pula aksi sosial seperti mengkampanyekan keadilan atau sekedar mempromosikan suatu hal. Yuk, intip sejarah beauty pageant di dunia berikut ini!
1. Merunut cikal bakalnya, ajang kecantikan diadakan berbarengan dengan festival tertentu. Selain itu, ada juga aksi sosial di dalamnya
Pada abad pertengahan, kerapkali diadakan festival di Eropa. Salah satunya adalah May Day. Dalam kesempatan yang sama pula, acara-acara semacam ini selalu melakukan pemilihan perempuan sebagai simbol tertentu. Sebut saja, perayaan May Day atau Hari Buruh Inggris yang selalu mengadakan pemilihan May Queen.
Tidak jauh berbeda, peringatan Hari Buruh di Amerika pun memilih perempuan dalam acaranya. Seorang perempuan muda yang dianggap menawan dan ikut berpartisipasi dalam perayaan publik, selalu dipilih sebagai simbol karunia dan cita-cita masyarakat.
Beralih ke tahun 1854, diadakanlah kontes kecantikan modern pertama di Amerika. Penyelenggaranya adalah Phineas Taylor Barnum. Hanya saja, kontes ini tidak berlanjut lagi lantaran banyaknya orang yang memprotes acara ini. Kontes kecantikan yang pernah dipegang oleh Phineas sebelumnya sendiri, lebih pada kontes kecantikan hewan seperti anjing, bayi, dan burung.
Setelah kejadian tersebut, kontes kecantikan mulai populer lagi pada tahun 1880-an. Ada "Kontes Kecantikan Pakaian Mandi" yang merupakan bagian festival musim panas. Tujuannya adalah untuk mempromosikan bisnis yang ada di Rehoboth Beach, Delaware, Amerika Serikat.
Delapan tahun kemudian, sebuah kontes di Spa, Belgia menganugerahi perempuan Kreol berusia 18 tahun dengan gelar ratu kecantikan. Sebelumnya, peserta kontes tersebut harus mengurus persyaratan berupa foto dan deskripsi diri sendiri. Finalis yang terpilih dari syarat tersebut, akan dinilai oleh panel. Sampai saat tersebut, kontes dan penjurian semacam ini masih dianggap tidak terhormat.
Baca Juga: Sejarah Beret Hat, dari Sekadar Penutup Kepala sampai Fashion