Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Berbagai sumber
Berbagai sumber

Pada tahun 2014 lalu, Pena Tanah Air Citra Media Indonesia memberikan penghargaan bagi perempuan-perempuan tangguh di Indonesia. Dalam penghargaan tersebut terpilih delapan perempuan hebat, salah satunya yaitu Antie Solaiman. Antie berhasil mendapatkan penghargaan untuk kategori Independent Women.

Lalu siapa sebenarnya sosok Antie Solaiman ini? Simak perjalanan hidupnya pada artikel berikut.

1. Antie dikenal karena komitmennya membangun tanah Papua

facebook.com/Antie Solaiman

Antie Solaiman lahir di Yogyakarta pada tanggal 9 Desember 1952. Antie dikenal karena komitmennya membangun tanah Papua. Pemilik nama asli Yugianti Solaiman ini sudah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk kemajuan rakyat Papua.

2. Antie berjuang agar penduduk Papua bisa bersekolah

facebook.com/Antie Solaiman

Meski bukan putri Papua, Antie berjuang agar penduduk Papua bisa bersekolah. Antie pun mendirikan sekolah untuk masyarakat Papua dan sekaligus menjadi guru di sekolah tersebut. Dengan segala kemampuannya, Antie juga menjadi dokter di sebuah Puskesmas di Papua.

3. Antie pertama kali menginjakkan kaki ke tanah Papua pada tahun 1986

facebook.com/Antie Solaiman

Melihat langsung kehidupan rakyat Papua yang minim pendidikan, membuat Antie selalu semangat dan tak henti untuk mendidik para pemuda Papua. Wanita yang sekarang berusia 67 tahun ini pertama kali menginjakkan kaki ke tanah Papua pada tahun 1986.

Saat itu, Antie melihat banyak sekali anak-anak yang gak naik kelas dan hanya bersekolah selama dua minggu dalam satu tahun. Sisanya, mereka menggunakan waktunya untuk berburu kulit buaya yang nantinya dijual untuk pembuatan tas.

4. Antie mengunjungi satu per satu wilayah pedalaman Papua dengan dananya sendiri

facebook.com/Antie Solaiman

Dengan dana pribadinya, Antie mengunjungi satu per satu wilayah pedalaman Papua, termasuk distrik Dabra. Di sana, Antie melayani para lansia, mengajar mahasiswa dan ibu-ibu, serta mengajar sekolah minggu. Selain itu, Antie juga mendirikan sekolah perempuan di Jayapura dan sekolah tinggi Ilmu Sosial Politik di Merauke.

5. Bukan hanya di Papua, Antie juga melebarkan pelayanannya hingga ke Kepulauan Mentawai

facebook.com/Antie Solaiman

Selama sepuluh tahun, Antie merasakan kehidupan yang jauh dari peradaban. Bukan hanya di Papua, Antie juga melebarkan pelayanannya hingga ke Kepulauan Mentawai. Di Kepulauan Mentawai, Antie membangun puskesmas dan sarana pendidikan lainnya.

6. Kepedulian dan kecintaannya terhadap Papua, membuat Antie dan sejumlah dosen UKI mendirikan Pusat Studi Papua

facebook.com/antie.solaiman

Sebelum mendedikasikan hidupnya di Papua, Antie merupakan seorang dosen di Universitas Kristen Indonesia (UKI). Kepedulian dan kecintaannya terhadap Papua, membuat Antie dan sejumlah dosen UKI mendirikan Pusat Studi Papua. Antie berharap dengan adanya Pusat Studi Papua ini bisa mendobrak penghalang dan membawa kesejahteraan untuk masyarakat Papua. Bagi mahasiswanya, Antie justru seperti ibu mereka dibanding seorang dosen.

7. Harapannya Antie untuk menyekolahkan anak-anak Papua gak pernah padam

facebook.com/Antie Solaiman

Sejak tahun 2007, Antie sudah gak lagi menjadi dosen di UKI. Namun, harapannya untuk menyekolahkan anak-anak Papua terus diupayakan. Ketidakadilan yang dirasakan rakyat Papua berhasil merebut hati Antie untuk memberikan seluruh hidupnya demi kemajuan daerah di ujung timur Indonesia itu.

Dengan dedikasinya tersebut, gak heran jika Antie mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Perempuan Tangguh Indonesia. Usaha Antie Solaiman dalam memperjuangkan tanah Papua patut kita jadikan inspirasi. Kamu boleh saja bermimpi setinggi mungkin seperti Antie, asal usaha yang kamu lakukan pun harus sesuai dengan tingginya mimpimu tersebut.

Editorial Team