IWD 2020: Berdayakan Perempuan dengan Bisnis Kue ala Choirul Mahpuduah
Memeringati International Women's Day yang jatuh di bulan Maret, IDN Times menggelar acara dengan tema #EachForEqual. Diselenggarakan di kantor IDN Media Creative Lab Surabaya pada 7 Maret 2020, acara ini menghadirkan Tri Rismaharini selaku walikota Surabaya dan lebih dari 20 pembicara wanita inspiratif di berbagai bidang yang akan menceritakan perjuangan masing-masing dalam mewujudkan #EachForEqual.
Salah satu narasumber yang hadir adalah Choirul Mahpuduah, perempuan kelahiran Kediri sekaligus pendiri Kampoeng Kue. Di acara ini, Choirul membagikan pandangannya dalam memaknai peran perempuan khususnya di bidang kepemimpinan.
1. Perempuan tidak harus selamanya bekerja di pabrik

Choirul berkisah, pada tahun 90-an, ia meninggalkan Kediri untuk bekerja di Surabaya sebagai buruh pabrik. Keputusan itu membuka pandangannya akan fenomena perempuan yang tidak diperbolehkan membawa pekerjaan pabrik untuk dilanjutkan di rumah.
Choirul menyuarakan perjuangan teman-teman sesama pekerjanya, hingga berujung pada beredarnya keputusan PHK atas dirinya sebagai buruh pabrik. Hal itu tidak membuat semangat Choirul surut.
Justru itu mendorong Choirul untuk mendirikan Serikat Buruh pada tahun 1998 dan Serikat Perempuan Pekerja Rumahan pada tahun 2001. Baginya, perempuan bisa bekerja di mana saja, tak harus di pabrik, tetapi juga bisa bekerja di rumah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
2. Mendirikan Kampoeng Kue demi memberdayakan pekerja perempuan

Lagi-lagi, Choirul peka akan fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Ia menyadari, perempuan di sekitar tempat tinggalnya, bangun pagi untuk berkumpul dan bergosip dengan satu sama lain.
Ia berpikir, daripada tidak melakukan apa-apa, lebih baik melakukan kegiatan yang produktif. Choirul pun tergerak mengajak perempuan di sekitar tempat tinggalnya untuk membuat dan berbisnis kue tradisional.
"Nantinya, kue tersebut bisa dijual sendiri ataupun ke reseller, " tuturnya. Kegiatan tersebut berjalan secara rutin sejak tahun 2005 dengan mengusung nama Kampoeng Kue.
Saat ini, Kampoeng Kue telah memiliki 65 orang pekerja dan telah mendistribusikan hasil produksi kuenya ke berbagai daerah. Kampoeng Kue ini pun menghantarkan Choirul menjadi Pahlawan Ekonomi tahun 2014.
3. Menjadi perempuan yang membawa perubahan untuk menginspirasi perempuan lainnya

Sebagai pendiri dari berbagai serikat buruh sampai bisnis Kampoeng Kue, Choirul berpesan agar perempuan mau bergerak dan mengambil langkah yang besar. Baginya, Kampoeng Kue tidak hanya didirikan sebagai sarana penggerak mesin ekonomi keluarga, melainkan juga agar dapat menginspirasi perempuan lainnya.
Menurut Choirul, perempuan akan mudah untuk melakukan kegiatan produktif dan inspiratif apabila mereka telah melihat perempuan lain yang sukses dalam hal tersebut. Maka dari itu, Choirul tetap berusaha dan tidak berhenti untuk menginspirasi perempuan lain dengan menambah lini bisnisnya, yakni mendirikan Kampung Kreatif di Tangerang.
Pengalaman Choirul dapat dijadikan semangat dan pengingat agar perempuan tetap melakukan hal-hal positif dan produktif.
Acara International Women's Day bertema#EachForEqual merupakan pertemuan independen yang diinisiasi oleh IDN Times sebagai komitmen untuk mengapresiasi para perempuan yang memperjuangkan kesetaraan hak di berbagai bidang.
Dalam acara yang disponsori oleh PT. Petrokimia Kayaku dan Indofood ini, para pembicara juga akan membentuk jejaring perempuan profesional lintas profesi sehingga bisa menimbulkan semangat para Millenials yang hadir untuk berkarya di bidang yang digeluti.
Maju terus perempuan Indonesia!